Butuh Industri Berbasis Ekspor

Butuh Industri Berbasis Ekspor

BENGKULU, Bengkulu Ekspress - Menghadapi kondisi ekonomi dunia yang sedang tidak stabil, mendorong Indonesia perlu mengembangkan industri berbasis ekspor. Dengan meningkatkan industri berbasis ekspor maka akan meningkatkan cadangan devisa sehingga dapat menguatkan kurs rupiah yang saat ini sedang mengalami pelemahan.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Bengkulu, Endang Kurnia Saputra mengaku, ekonomi Indonesia bisa sangat kuat jika cadangan devisa juga baik. Seperti diketahui cadangan devisa Indonesia pada akhir Juli 2018 tercatat sebesar 118,3 miliar Dolar AS. Angka ini lebih rendah dari posisi akhir Juni 2018 sebesar 119,8 miliar Dolar AS.

\"Meski begitu, cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makro ekonomi dan sistem keuangan,\" kata Endang pada Kuliah Umum Bank Indonesia Mengajar di Universitas Bengkulu, kemarin (14/8)

Bank Indonesia memandang cadangan devisa tersebut tetap memadai didukung keyakinan terhadap stabilitas dan prospek perekonomian domestik yang tetap baik, serta kinerja ekspor yang tetap positif. Lebih lagi kontribusi Bengkulu juga cukup baik dalam kinerja ekspor untuk Indonesia. Bahkan berdasarkan data BPS Provinsi Bengkulu, total ekspor pada Juni 2018 mencapai US$ 31,79 juta. Nilai ekspor ini mengalami peningkatan sebesar 24,26% jika dibandingkan dengan bulan Mei 2018 yang sebesar US$ 25,58 juta.

\"Kalau ekspor kita meningkat maka akan menambah cadangan devisa negara dan membuat ekonomi kita kuat,\" tegas Endang.

Untuk mencapai itu, maka diperlukan dukungan dari pemerintah, investor, pengusaha, akademisi, perbankan, lembaga pembiayaan, organisasi pengusaha dan buruh untuk saling menguatkan satu dengan yang lain agar pengembang industri ekspor bisa berjalan dengan baik untuk memajukan ekonomi Indonesia dan khususnya Bengkulu.

\"Memang benar ekonomi Indonesia memiliki tren melambat dan bahkan menurun beberapa triwulan belakangan ini, namun dengan dukungan dan kerja keras bersama melalui peningkatan ekspor dan produktivitas sektor sektor ekonomi maka ekonomi kita akan semakin bagus kedepan,\" tutupnya.

Pendapat wakil rektor Universitas Bengkulu

Sementara itu, Wakil Rektor Unib Bidang Perencanaan dan Kerjasama, Dr Dr Ardilafiza SH MHum menilai, peningkatan industri ekspor merupakan langkah yang tepat untuk menahan anjloknya nilai rupiah terhadap kurs dolar beberapa minggu terakhir.

Bahkan dengan adanya pembelajaran bersama BI secara langsung telah ikut mencerdaskan kalangan civitas akademika untuk memahami betapa pentingnya peran industri ekspor bagi kemajuan Indonesia.

\"Kami ancungi jempol kepada Pimpinan BI Bengkulu karena telah memberikan ilmu kepada mahasiswa sekaligus memahami pentingnya peran BI bagi perekonomian baik di Indonesia khususnya di Bengkulu,\" tukasnya.(999)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: