Langkah Tim LDBI Bengkulu Terhenti

Langkah Tim LDBI Bengkulu Terhenti

BENGKULU, Bengkulu Ekspress - Tim Bengkulu, gagal masuk 8 besar Lomba Debat Bahasa Indonesia (LDBI) tingkat nasional. Langkah tim tuan rumah penyelenggara LDBI dan NSDC ini, harus terhenti usai dikalahkan tim Sulawesi Tenggara, pada babak penyisihan 16 besar, kemarin (9/8).

\"Tim kita sudah berupaya maksimal, tetapi belum berhasil lolos ke 8 besar,\" ungkap Guru Pendamping Tim LDBI Bengkulu Melly, di Sekolah Sint Carolus kepada Bengkulu Ekspress  kemarin (9/8).

Adapun tim LDBI yang berhasil lolos 8 besar antara lain, DKI Jakarta, DI Yogjakarta, Jawa Timur, Bali, Sumatera Barat, Kalimantan Barat, Kalteng dan Sulawesi Selatan.  Melly menguyarakan, kurang maksimalnya tim Bengkulu, dalam mempersiapkan diri diduga menjadi salah satu kendala gagalnya tim Bengkulu menembus 8 besar. Namun selama pelaksanaan kompetisi sejumlah provinsi mengapresiasi penampilan para siswa/siswi Bengkulu.

\'\'Kita juga harus mengakui kemamapuan lawan, ada beberapa penilaian yang menyebabkan kita kandas. Ini menjadi pengalaman, kedepan persiapan harus dilakukan jauh-jauh hari,\" terangnya

Sementara itu, untuk lomba National Schools Debating Championship (NSDC) yang berlangsung di SMA Islam Terpadu (SMA IT) IQRA\' Kota Bengkulu, telah menyelesaikan tahapan 8 besar. Tim yang lolos ke 8 besar tersebut antara lain, DKI Jakarta, Jawa Timur, Bali, Sulawesi Tenggara, Lampung, Kepri, Sulawesi Selatan dan Banten.

Gagalnya Tim Bengkulu menembus 8 besar NSDC disampaikan Kepala SMIAT IQRA\' Kota Bengkulu, Ustad Sutrisno MTPd, meski belum berhasil, dia cukup berbangga. Karena seorang siswinya Muthia sudah menjadi wakil di Bengkulu ke tingkat nasional. Berbagai upaya telah dilakukan mulai pembinaan diinternal sekolah bahkan ditingkat provinsi, \"Mungkin provinsi lain lebih hebat dari Bengkulu dan persiapan mereka lebih matang,\" ungkap Sutrisno.

Pengalaman pertama SMAIT, dan sekaligus ditunjuknya SMAIT sebagai tempat penyelenggaraan NSDC digunakan untuk banyak belajar sehingga kedepan lebih bisa bersaing dan bisa juara tingkat nasional. Koordinator Tim Juri Rachmad Nurcahyo SS, MA menuturkan, LDBI dan NSDC menggunakan sistem Asian Parliamentary Debate. Pada babak penyisihan terdapat 5 babak penyisihan untuk menentukan 16 tim terbaik yang berhak maju ke babak perdelapan besar. Pada babak ini semua tim wajib mengikuti kelima babak tersebut.

Setelah ditetapkan 16 tim terbaik hasil babak penyisihan yang berdebat di 8 ruang debat. Tim pemenang di tiap-tiap ruang akan maju ke babak perempat final untuk menghasilkan top 8 besar.  \"Babak 16 ini merupakan sistem gugur/eliminasi dimana pemenang rangking atas akan bertemu dengan rangking bawah, hingga ditemukan 8 besar, \"jelasnya.

Sistem penilaian debat ini meliputi 40% isi, 20% gaya, dan 20% strategi dari setiap pembicara. Jika dalam akumulasi nilai ada yang sama, maka juri melihat tiga komponen lain, seperti point kemenangan, scor yang didapat oleh tim, dan selisih margin dengan lawannya. (247)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: