H Febby Datuk Bangso: Manfaatkan Celah Wisata di Desa

H Febby Datuk Bangso: Manfaatkan Celah Wisata di Desa

Padang – Staf Khusus Bidang Kebijakan Publik Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi H. Febby Datuk Bangso mengajak Bumdes (di Sumbar; Bumnag) menggali potensi desa semaksimal mungkin.

“Setiap celah yang ada di desa bisa dimanfaatkan untuk dikembangkan sebagai bagian dari usaha mengembangkan Bumdes atau Bumnag,” katanya kepada wartawan, di Jakarta, kemarin.

Diantara celah yang ada, bisa dikembangkan untuk daerah wisata. Banyak contoh yang sudah mengembangkannya, tapi ia mengingatkan, ajakan tersebut bukan berarti semua Bumdes atau Bumnag harus turut mengembangkan wisata.

Tidak harus! Ia menyebutkan, produk Bumdes haruslah spesifik, disesuaikan dengan kondisi dan potensi di daerah bersangkutan, “salah satunya bisa mengembangkan wisata karena alam di desa sangat cocok untuk dijual,” katanya.

Ia memberikan contoh Bumdes yang sudah terlihat hasil nyata dari wisata alam di desanya, yakni objek wisata Desa Ponggok Klaten, Jawa Tengah dan Desa Wisata Marinson – Minahasa Utara, Sulut dan desa Bleberan di Gunungkidul yang telah mendirikan Bumdes, mengembangkan desa wisata, yaitu air terjun “Sri Gethuk”, situs purbakala Mataram, dan pemancingan ikan.

Ia lalu memberikan ilustrasi. Katanya, saat Jelajah Desa, di Sumatera Barat, ia menemukan dua Bumnag yang mengelola wisata alam. Di Kenagarian Sungai Buluh Timur, Kec Batang Anai, Kabupaten Padangpariaman, Bumnag-nya baru terbentuk. Bumnag mengelola hutan sosial. Hutannya merupakan hutan dari tanah ulayat.

“Sudah ada kunjungan ke sana,” kata tokoh muda Sumbar yang akrab disapa Datuk Febby.

Di Sinuruik, Kabupaten Pasaman Barat, juga ada peluang besar mengembangkan wisata. Di sana, katanya, ada kolam ikan larangan di air deras. Tak jauh dari sana juga ada surau tuo dan peninggalan masa lalu. Tahap awal, pengembangan wisatanya sudah dimulai dengan membranding kampung tersebut sebagai “Kampung Pelangi” lantaran pagar dan lingkungan di kawasan itu diberi warna beragam.

Ia menyebutkan, dari data di Kemendes PDTT, saat ini ada 1.902 potensi wisata desa yang terdiri dari 787 wisata bahari, 576 wisata sungai, 165 wisata irigasi, dan 374 wisata danau. Potensi tersebut sangat besar. Desa melalui Bumdes harus bisa mengambil peran untuk pengembangan tersebut.

Jika potensi desa dimaksimalkan, akan memberikan keuntungan kepada masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraan. Keuntungan Bumdes tak hanya dalam bentuk profit oriented, tetapi lebih mengutamakan sosial benefit. Keuntungan dari pengelolaan yang dilakukan Bumdes atau Bumnag akan menjadi sumber untuk Pendapatan Asli Desa. (ril)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: