Sapi Mati Terjangkit Jembrana

Sapi Mati Terjangkit Jembrana

TALO, Bengkulu Ekspress- Virus Jembrana kembali menyerang ternak sapi milik warga di Kabupaten Seluma. Terbaru di temukan dua ekor sapi milik warga di Kecamatan Talo, mati secara mendadak. Dugaan sapi itu mati akibat terjangkit virus jembrana diperkuat dengan hasil pengecekan Laboratorium Veteriner di Provinsi Lampung.

“Dari hasil uji sampel yang dilakukan memang positif terjangkit jembrana. Tim Dinas Pertanian Bidang Peternakan sudah melakukan pemberian vaksin terhadap hewan ternak lainnya,” ujar Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Seluma Marah Halim SP MP MSi melalui Sekretaris Ir Marvem Siswanto kepada Bengkulu Ekspresskemarin (2/8).

Disampaikan, dari penelusuran tim peternakan memang baru dua ekor sapi bali yang telah mati mendadak pada bulan lalu. Pengambilan sampel dilakukan untuk memastikan penyebab kematian tersebut. Hasil laboratorium yang didapat memang sudah positif terjangkin virus. “Virus jemberana ini menimpa hewan ternak sapi bali yang tidak dikandangkan, di lepas liarkan saja oleh pemiliknya,” ujarnya.

Dijelaskan, hal serupa juga terjadi tahun lalu. Virus jembrana menyebabkan ternak warga mati. Sejumlah kawasan yang rawan terkena virus jembrana antara lain, Seluma Barat, Seluma Timur, Seluma Selatan dan Ilir talo dan Talo.  Marven menerangkan, ciri-ciri mendasar ternak sapi yang terindikasi mengidap virus jembrana, sapi ternak mengalami demam tinggi dengan suhu mencapai 38 danpai 45 derajat celcius.

Pada bagian kelenjar limfe mengalami pembengkakan hebat, bagian selaput lendir mulut sabi ada sebuah luka. Untuk sapi yang terjangkit virus sering mengalami pendarahan pada kulit. Sapi juga mengalami penurunan nafsu makan jauh berkurang yang di iringi juga dengan diare yang bercampur darah.

“Kita juga berharap peternak sapi bisa memperhatikan gejala terjangkitnya ini sehingga bisa ditangani dan segera melaporkan agar bisa dilakukan pemberian vaksi,” harapnya.

Sapi yang sudah terjangkit dengan ciri-ciri yang disebutkan tersebut harus dipisahkan agar tidak menular ke sapi lainnya. Sembari dilakukan penanganan khusus dari tim dari peternakan dan dokter hewan pastinya. (333)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: