BI Dorong Penggunaan Kartu ATM Berlogo GPN

BI Dorong Penggunaan  Kartu ATM Berlogo GPN

BENGKULU, Bengkulu Ekspress - Bank Indonesia (BI) mendorong masyarakat menggunakan kartu ATM/Debet berlogo Gerbang Pembayaran Nasional (GPN) dengan melakukan penukaran kartu ATM/Debet di bank terdekat. Hal tersebut dilakukan mengingat banyaknya kelebihan dari menggunakan kartu ini.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Bengkulu, Endang Kurnia Saputra mengungkapkan, untuk memfasilitasi penukaran kartu berlogo GPN, BI bekerja sama dengan perbankan di Bengkulu untuk menyelenggarakan Penukaran Kartu Berlogo GPN. Di Bengkulu sendiri saat ini ada empat Bank yang siap mendukung penukaran kartu ATM/Debet ke Kartu ATM berlogo GPN yaitu Bank Mandiri, BRI, BNI, dan BCA. \"Hal ini sejalan dengan kewajiban pencantuman logo nasional (GPN) untuk kartu ATM/Debet yang telah dimulai sejak tanggal 1 Januari 2018,\" ujar Endang, kemarin (31/7).

Adapun upaya mendorong masyarakat menggunakan kartu berlogo GPN dengan mempertimbangkan manfaat yang dapat diperoleh masyarakat. Ia merinci, masyarakat dapat mengunakan kartu ATM/Debet berlogo GPN untuk melakukan transaksi di semua pembayaran di seluruh Indonesia.\"Kartu berlogo GPN banyak kelebihan didalam bertransaksi,\" ujar Endang.

Diantaranya Masyarakat dapat bertransaksi dengan aman dan nyaman karena kartu ATM/Debet berlogo GPN telah dilengkapi dengan fitur keamanan yang terstandarisasi serta seluruh proses dilakukan di dalam negeri melalui jaringan domestik. Dengan menggunakan kartu berlogo GPN, masyarakat juga tidak dikenakan biaya oleh merchant dikarenakan penetapan Merchant Discount Rate (MDR) sebesar 1%.

\"Sesuai dengan tema kampanye \"GPN Pemersatu Transaksi Pembayaran Nasional\", dengan menggunakan kartu berlogo GPN diharapkan masyarakat mendapatkan kemudahan untuk melakukan transaksi pembayaran pada seluruh kanal pembayaran (EDC) yang tersedia, sehingga akan meningkatkan efisiensi waktu dan biaya,\" terang Endang.

Selain itu, masyarakat tidak perlu membawa uang tunai dalam jumlah besar karena seluruh kanal pembayaran sudah saling terkoneksi (interkoneksi) dan saling dapat diwujudkan (interoperabilitas). Kemudian biaya administrasi juga lebih murah karena seluruh pemrosesan dilakukan di domestik sehingga lebih efisien. \"Bahkan sistem yang diterapkan pada GPN saat ini diklaim akan lebih baik dan menandingi dari prinsipal asing, baik itu Visa, MasterCard, UnionPay dan JCB,\" tutup Endang.

Area Head Bank Mandiri Bengkulu, Bimo Raharjo mengatakan, pihaknya mendukung kartu debet berlogo GPN, bahkan pihaknya telah menghadirkan kartu Mandiri debet berlogo GPN bagi masyarakat Bengkulu. Kehadiran kartu Mandiri debit berlogo GPN diharapkan ikut menciptakan ekosistem sistem pembayaran nasional yang saling interkoneksi, interoperabilitas dan mampu melaksanakan pemrosesan transaksi, baik otorisasi, kliring maupun settlement secara domestik.

\"Inisiatif ini juga menjadi wujud komitmen kami dalam mendukung Bank Indonesia merealisasikan Gerbang Pembayaran Nasional (GPN) untuk sistem pembayaran yang lebih efisien dan lebih murah dibandingkan dengan penggunaan kartu berlogo principal luar negeri,\" kata Bimo.

Kartu Mandiri debit berlogo GPN ini akan menjadi kartu utama yang ditawarkan kepada nasabah pada saat pembukaan rekening atau penggantian kartu. Kartu ini akan dapat digunakan untuk transaksi domestik, baik menggunakan mesin EDC milik Bank Mandiri maupun EDC Bank lain yang sudah terimplementasi GPN. \"Pembuatan kartu Mandiri debet berlogo GPN dapat dilakukan nasabah di Bank Mandiri cabang Bengkulu mulai 16 Juli 2018 lalu,\" jelas Bimo.

Bimo berharap, peluncuran Kartu Mandiri Debet berlogo nasional ini sebagai awal perkenalan Kartu berlogo nasional kepada masyarakat Indonesia dan menjadi pemersatu seluruh transaksi antarbank di Indonesia demi mewujudkan kedaulatan ekonomi Indonesia. \"Di samping itu diharapkan kartu debet berlogo nasional ini dapat meningkatkan inklusi keuangan di masyarakat Indonesia khusunya Bengkulu serta menciptakan gerakan nasional nontunai,\" tutupnya.(999)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: