Kembangkan Agribisnis Gapoktan

Kembangkan Agribisnis Gapoktan

Gebrakan 100 Hari Helmi-Linda \"DSC_0658\"BENGKULU, BE - Walikota Bengkulu, H Helmi Hasan SE terus gencar melakukan gebrakan-gebrakan baru untuk mewujudkan perubahan di Kota Bengkulu dalam 100 hari pertama jabatannya sebagai Wakil Walikota dan Wakil Walikota.

Jika sebelumnya, ia telah turun ke pasar, ke sawah dan berbagai tempat lainnya untuk mengetahui dan mencarikan solusi berbagai persoalan, kali ini ia membuat gebrakan baru berupa mengembangkan usaha agribisnis di Kota Bengkulu.

Sekitar pukul 10.00 WIB, kemarin, walikota mengunjungi usaha Agribisnis Pedesaan di Kota Bengkulu, yakni Gapoktan Mayang Baguk di Desa Kandang, Kecamatan Kampung Melayu.

Dalam kunjungan tersebut, Walikota memberikan bantuan bantuan Rp 100 juta dan 100 bibit melinjo kepada Gapoktan Mayang Baguk.  Ke depan, walikota juga berjanji akan mempermudah dalam hal pemasaran usaha agribisnis tersebut yang selama ini belum ada tempat pemasaran yang jelas. Hal ini digelutinya,  karena sejalan dengan programnya saat kampanye lalu, 50 ribu lapangan pekerjaan di Kota Bengkulu.

“Bantuan itu akan diberikan langsung kepada masyarakat tanpa melalui pihak ketiga, prosesnya akan langsung ditransfer ke rekening penerima melalui kerjasama dengan pihak bank,” kata Helmi Hasan.

Ia menjelaskan, bantuan tersebut hanya stimulan atau rangsangan untuk meningkatkan kreatifitas masyarakat untuk berusaha, dan ia pun berharap kedepannya usaha agribisnis dalam bentuk gabungan kelompok tani (Gapoktan) tumbuh pesat di Kota Bengkulu sehingga  dapat meningkatkan perekonomian masyarakat, guna menuju masyarakat yang sejahtera dan terbebas dari kemiskinan.

\"Ke depan pemerintah Kota Bengkulu akan memberikan perhatian penuh kepada pelaku usaha agribisnis seperti ini, sehingga usaha ini terus berkembang,\" ujarnya.

Di bagian lain, Ketua Gapoktan Mayang Baguk, Leni Maryani mengatakan sedikitnya Gapoktan Mayang Baguk tersebut memiliki anggota mencapai 60 orang lebih yang terdiri dari 3 kelompok. Usaha yang digeluti pun cukup bervariasi, yakni pengrajin emping, petani dan pedagang.

\"Kami sampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak Walikota, dan mudah-mudahan bantuan ini akan bermanfaatkan bagi kami untuk mengembangkan usaha ini,\" sampai Leni.

Dalam kesempatan itu, Leni juga mengeluhkan bahan pembuatan emping berupa melinjo. Karena hingga saat  ini melinjo semakin berkurang. Hal ini dikarenakan pengrajin emping semakin bertambah, sedangkan tanamannya tak pernah bertambah. \"Terima kasih juga atas bibit melinjo yang diberikan bapak Walikota, karena selama ini tanaman melinjo tidak sebanding dengan kebutuhan untuk membuat emping,\" ungkapnya.

Untuk pemasaran, Ketua Gapoktan ini berharap Pemerintah Kota Bengkulu dapat menyediakan tempat pemasaran berupa kios di pusat perbelanjaan dalam Kota Bengkulu.  Ini dirasakan penting, karena selama ini pengrajin emping ini terpaksa menjual hasil olahannya ke tengkulak karena tidak memiliki fasilitas untuk memasarkannya sendiri.

Untuk memberikan penghargaan kepada Gapoktan ini, diakhir kegiatan walikota membeli hasil kerajinan tersebut berupa emping melinjo, berbagai macam kripik, kue tart dan lainnya.  Hadir dalam acara itu, Asisten II Drs H Fachrudin Siregar MM, para staf ahli, Kadis Pertanian dan Peternakan, Lurah Kandang dan anggota Gapoktan serta masyarakat setempat. (400)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: