Presiden PKS Diamankan KPK

Presiden PKS Diamankan KPK

\"233521_521644_Presiden_PKS,_Luthfi_Hasan_Ishaaq_tergesa_gesa_menjauhi_wartawan_usai_konferensi_pers_tanpa_tanya_jawab_di_DPP_PKS,_Rabu_(30_1)_malam._M_Fathra_Nazrul_Islam_(3)\"JAKARTA, BE - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengumumkan para tersangka suap hasil operasi tangkap tangan pada Selasa (29/1) malam. Komisi yang dipimpin Abraham Samad itu telah menetapkan anggota DPR berinisial LHI sebagai tersangka suap.

Selain LHI, tersangka lain dalam kasus itu adalah sekretaris pribadinya yang berinisial AF. \"KPK juga menemukan dua alat bukti yang cukup untuk menyimpulkan AF dan LHI melanggar pasal 12 a atau b atau pasal 5 ayat 2 atau pasal 11 UU Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi,\" ucap Juru Bicara KPK Johan Budi di KPK, Rabu (30/1) malam.

Sedangkan dua tersangka penyuapnya adalah Juard Effendi dan Aria Abdi Effendi dari PT Indoguna Utama. \"Barang bukti yang kita amankan sekarang ini adalah uang sebanyak Rp 1 miliar yang terdiri dari pecahan 100 ribu,\" kata Johan.

Dituturkannya, penangkapan dilakukan setelah uang berpindah ke Juard dan Aria ke AF. \"Uang ini kita temukan di bagasi mobil AF dalam tas kresek (kantong plastik, red). KPK juga mengamankan sejumlah buku tabungan,\" tutur Johan.

Lantas apa motif suap itu? \"Konstruksinya, dari perusahaan IU (Indoguna Utama) memberikan uang dari pengurusan proyek impor daging sapi,\" kata Johan. PT Indoguna Utama yang beralamat di Jalan taruna, Pondok Bambu Jakarta Timur memang bergerak di bidang impor daging sapi.

Johan memang tak mau menyebut nama persis LHI ataupun fraksinya. \"Nanti kita telusuri lebih lanjut,\" kilahnya. Namun inisial LHI itu merujuk pada nama Luthfi hasan Ishaaq, anggota Komisi I DPR. Luthfi juga dikenal sebagai Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Sedangkan inisial AF disebut dari nama Ahmad Fathana.

Kronologis Juru bicara KPK, Johan budi menuturkan, awalnya KPK menerima laporan dari masyarakat perihal akan adanya transaksi suap terkait pengurusan impor daging bagi PT Indoguna Utama. \"Info ini ditindaklanjiuti karena akurat,\" ucap Johan di KPK, rabu (30/1) malam. Sejak kemarin (29/1) siang, KPK dengan tiga tim langsung melakukan pengintaian. Pihak yang diintai pertama adalah AF atau Ahmat Fathana, yang disebut sebagai staf pribadi Luthfi Hasan Ishaak.

Sementara tim lain bergerak menempel dua direksi PT Indoguna Utama, yakni Juard Effendi dan Aria Abdi Effendi. Penyerahan uang dari Juar dan Aria ke Ahmad sudah dilakukan pada siang hari kemarin. \"Penyerahan di kantor PT IU (Indoguna Utama, red),\" papar Johan.

Selanjutnya, Ahmad yang terus diintai Tim KPK bergerak ke Hotel Le Meridien di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta. \"Intinya AF akan bertemu dengan seseorang di hotel itu,\" sambung Johan.

Ahmad ditangkap saat keluar dari litf loby hotel bersama seorang wanita bernama Maharani. Penangkapan dilakukan Selasa malam pukul 20.20. \"Mahasiswi, masih muda, tapi tidak ada hubungannya dengan kasus ini,\" lanjut Johan.

KPK juga mengamankan uang dari mobil Ahmad. Jumlajnya Rp 1 miliar dalam kantomg plastik. \"Uangnya di jok belakang mobil,\" sebut Johan.

Sementara tim lain bergerak untuk menangkap Juar dan Aria. \"Penangkpan di rumah AAE (Aria, red) di kawasan Cakung, Jakarta Timur pukul 22.30,\" ungkap Johan. Olah KPK, Luthfi dan Ahmad telah dijerat dengan pasal 12 a atau b atau pasal 5 ayat 2 atau pasal 11 UU Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

Sedangkan Juard dan Aria disangka dnegan pasal 5 ayat (1) atau pasal 13 UU Pemberantasan Korupsi Johan Budi juga menerangkan selanjutnya pihaknya akan melayangkan surat permohonan pencegahan ke luar negeri terhadap Luthfi. \"Akan segera kita kirimkan, dalam 1x24 Jam,\" terangnya.

Dibawa Usai memimpin rapat tertutup di kantor DPP PKS Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Luthfi Hasan Ishaaq langsung dibawa penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sekitar pukul 23.30 WIB.

Tiga orang penyidik KPK, membawa LHI menggunakan mobil kijang Innova. Di dalam mobil dengan pelat nomor B 1031 UFS tersebut, LHI terlihat duduk di tengah dan diapit dua penyidik KPK. Tidak ada keterangan apapun yang disampaikan LHI. Salah satu penyidik KPK yang terlihat di kantor DPP PKS tadi malamĀ  adalah Novel Baswedan.

\"Belum ada keterangan soal penahanan. Malam ini penyidik akan memanggil LHI, yang dilakukan penyidik KPK saat ini baru memanggil LHI untuk tujuan pemeriksaan di KPK,\" tambah Johan(jp)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: