Desak Pemprov Buat Pabrik CPO Atasi Anjloknya Harga Sawit

Desak Pemprov Buat Pabrik CPO Atasi Anjloknya Harga Sawit

BENGKULU, Bengkulu Ekspress - Wakil Ketua (Waka) I DPRD Provinsi Bengkulu, H Edison Simbolon MSi mendesak Pemerintah Provinsi (Pemprov) membuat pabrik Crude Palm Oil (CPO). Langkah ini dilakukan sebagai solusi jangka panjang, untuk mengatasi anjloknya harga kelapa sawit dimasyarakat. Sebab, sekarang ini kondisi harga kepala sawit sangat murah hingga nyaris tidak laku, yang membuat masyarakat semakin menjerit.

\"Bangun pabrik CPO ini lewat Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Jadi solusi jangka panjang ini tepat untuk dilakukan,\" terang Edison kepada Bengkulu Ekspress, kemarin (2/7).

Dijelaskannya, jika pemprov membuat pabrik sawit lewat BUMD tentu, langkah itu sangat tepat dan tidak akan menyalahi aturan. Bahkan, dewan siap untuk mendukung pembahasan anggaran agar hal tersebut bisa direalisasikan. \"Kita siap anggarakan, untuk pembangunannya,\" tambahnya.

Edison mengatakan, pembuatan pabrik CPO itu tidak hanya membantu masyarakat, juga akan membuat pemprov mendapatkan kemasukan pendapatan asli daerah (PAD). Sebab, potensi buah kepala sawit di Bengkulu sangat melimpah, untuk terus diproduksi oleh pabrik CPO.

\"Ini jelas menguntungkan pemprov. Karena bisa kita lihat, perusahaan swasta yang tidak memiliki kebun, tidak tertampung-tampung buahnya untuk diolah. Aplagi pabrik ini sebagai penampung bahan baku, otomatis tidak akan rugi,\" jelas Edison.

Selain jangka panjang, pemprov juga harus mencari solusi jangka pendek. Edison meminta, pemprov bisa mengumpulkan semua pengusahaa sawit yang memiliki pabrik. Sebab, pemilik pabrik kepala sawit ini harus ditertibkan. Mengingat banyak pabrik yang melakukan pembelian buah sawit dengan tidak maksimal atau semaunnya saja memberikan harga.  \"Belum lagi adanya pembatasan pembeliaan buah sawit. Hingga hasil panenan masyarakat menjadi melimpah dan pabrikpun bisa membelinya dengan harga murah. Ini perlu diselesaikan,\" tuturnya.

Pemprov wajib mencari solusi untuk harga kelapa sawit yang saat ini sudah sangat memperhatinkan. Sebab, hampir 80 persen masyarakat Bengkulu menggantungkan hidupnya menjadi petani. Jika harga sawit terus menurun, hingga tidak laku, maka masyarakat akan menjadi sangsara. \"Pemeritah harus hadir mengatasi masalah ini. Karena harga karet juga sudah anjlok, belum lagi ditambah harga sawit juga begitu, maka masyarakat kita mau seperti apa nanti,\" tandas Edison. (151/PRW)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: