Petugas Tangani 155 Sapi Gangrep
CURUP, Bengkulu Ekspress - Dalam mendorong peningkatan populasi sapi di Kabupaten Rejang Lebong, saat ini petugas dari UPTD Puskeswan Curup Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Rejang Lebong tengah menangani 155 ekor indukan sapi yang mengalami Gangguan Reproduksi (Gangrep).
\"Tahun ini kita mendapat bantuan untuk penanganan 155 ekor sapi yang mengalami gangguan reproduksi,\" sampai Kepala UPTD Puskeswan Curup, drh Firi Asdianto.
Dijelaskan Firi, sapi Gangrep yang mereka tangani tersebut adalah indukasan sapi dengan bermasalah dengan refriduksi yang mereka temukan dalam program Sapi Indukan Wajib Bunting (SIWAB) dari Kementerian Pertanian RI tahun 2018 ini.
Lebih lanjut Firi menjelaskan, sapi indukan yang mengalami Gangrep tersebut disebabkan oleh beberapa faktor seperti gangguan reproduksi fungsi ovarium, kemudian infeksi rahim, gangguan hormonal maupun disebabkan gizi tidak seimbang.
\"Dari total populasi sapi kita sekitar 4 ribu ekor, sapi betina sebanyak 1.500 ekor dan 155 diantaranya mengalami gangguan refroduksi,\" paparnya.
Masih menurut Firi, dalam menangani sapi beti yang Gangrep tersebut, pihkanya mendapat bantuan semen beku untuk program Inseminasi Buatan (IB). Dimana menurut Firi, jumlah semen beku yang mereka terima tahun ini sebanyak 600 dosis.
Sementara itu, program penanganan Gangrep melalui inseminasi buatan tersebut juga mereka lakukan pada tahun 2017 lalu. Dimana pada tahun 2017 lalu kegiatan inseminasi buatan atau kawin suntik mereka lakukan terhadap 816 ekor sapi betina. Dari kegiatan kawin suntik tersebut jumlah sapi yang berhasil yaitu sebanyak 614 ekor. \"Untuk tahun ini berdasarkan pendataan yang kita lakukan, total sapi indukan yang ada di Rejang Lebong sebanyak 1.391 ekor dengan target kebuntingan sebanyak 644 ekor,\" jelas Firi.
Dalam upaya meningkatkan populasi sapi di Kabupaten Rejang Lebong, Firi berharap kepada peternak sapi di Kabupaten Rejang Lebong untuk memanfaatkan program yang diberikan oleh pemerintah tersebut, sehingga masalah sapi yang sulit berkembang biak bisa teratasi.(251)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: