KPK Diminta Urus Kasus Lain

Selasa 22-05-2018,09:42 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

KOTA MANNA, Bengkulu Ekspress – Paska Bupati Bengkulu Selatan (BS) Non Aktif, H Dirwan Mahmud SH kena Operasi tangkap tangan (OTT) KPK bersama istri mudanya, Heni dan ponakannya, Wati serta seorang kontraktor, Juhari alias Jukak, tim dari KPK sudah turun ke Bengkulu Selatan melakukan penggeledahan di berbagai tempat, seperti di dinas PUPR, Kantor Bupati Bengkulu Selatan, ULP, AJM, rumah mantan Kadis PUPR, rumah Armen seorang kontraktor hingga rumah Wati, selaku perantara dalam kasus OTT dengan barang bukti uang Rp 98 juta.

Atas kasus ini, mantan anggota DPRD Bengkulu Selatan, Nufirmin SE meminta agar KPK tidak hanya terfokus pada kasus OTT dengan kontraktor Jukak saja. Namun dapat mengembangkannya ke kasus lainnya.

“ Saya harap, OTT ini menjadi dasar KPK mengembangkan kasus hingga ke kasus lainnya,” katanya.

Mantan Anggota DPRD Bengkulu Selatan periode 2004-2009 ini mengatakan, selama ini santer terdengar bahkan sudah dilaporkan ke kejari Bengkulu Selatan, kasus dugaan korupsi rehabilitasi irigasi air sapatan Desa Tungkal, Pino Raya senilai Rp 1,5 Miliar. Tidak hanya itu, ada juga dugaan jual beli jabatan dalam mutasi yang dilakukan Bupati Bengkulu Selatan non aktif tahun lalu, serta kasus lainnya.

“Kasus tersebut selama ini sempat menghebohkan Bengkulu Selatan, namun belum jelas tindaklanjutnya, semoga KPK juga bisa menyelidikinya,” harap Nufirmin.

Dugaan adanya pengusutan lainnya yang dilakukan KPK selain mencari dokumen pengadaan 5 paket proyek senilai Rp 750 juta di Kecamatan Pino Raya yang menyebabkan Dirwan kena OTT semakin menguat. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Ir Silustero mengatakan, tim KPK yang melakukan

penggeledahan di ruang bidang cipta karya dan bidang bina bina marga, tidak hanya mencari dokumen ke-5 paket proyek tersebut, namu menanyakan semua paket proyek di dinas PUPR. “ Semua paket proyek ditanya dan diminta dokumennya,” katanya.

Silustero mengatakan, dari hasil penggeledahan KPK di ruang cipta karya dan bina marga, banyak dokumen lelang dan juga proyek Penunjukan langsung (PL) yang disita KPK. Hanya saja dirinya tidak tahu persis nama-nama paket proyek tersebut. Dijelaskan Silus, pemeriksaan tidak hanya sampai disitu. Bahkan dirinya Sabtu (19/5/2018) dimintai keterangan oleh penyidik KPK di ruang reskrim Mapolres Bengkulu Selatan, mulai pukul 10.00 WIB hingga waktu magrib.

“Sepertinya KPK sangat detil nian meminta keterangan, sampai-sampai saya sempat cemas, sebab saat diperiksa rompi kuning sudah didekatkan, beruntung saya baru 3 minggu menjabat kadis PUPR, sehingga saya tenang saat diperiksa,” terang Silus.

Sebelumnya, Selasa (15/5/2018) menjelang Magrib, Bupati Bengkulu Selatan kena OTT KPK di rumah pribadinya di jalan gerak alam, Padang Pematang, Kota Medan, Kota Manna.

Bersama Dirwan, ikut diamankan istri mudanya, Heni, ponakannya yang merupakan perantara Wati dan seorang kontraktor, Juhari alias Jukak. Saat OTT, KPK mengamankan uang Rp 98 Juta. Uang tersebut diduga untuk fee proyek senilai Rp 750 juta. Paket proyek tersebut ada 5 paket yang semuanya proyek penunjukan langsung (PL) pada dinas pekerjaan umum dan penataan ruang (PUPR). Ke-5 paket proyek yakni proyek normalisasi atau pengerasan jalan Telaga Dalam – Cinto Mandi Kecamatan Pino Raya, Peningkatan Jalan menuju Tanggo Raso ( arah jembatan dua) kecamatan Pino Raya, Proyek jalan rabat beton desa Pasar Pino ( Padang Lakaran) kecamatan Pino Raya, jalan rabat beton desa Napal Melintang Kecamatan Pino Raya dan Rehab Jembatan gantung Desa Telaga Dalam Kecamatan Pino raya. (369)

Tags :
Kategori :

Terkait