Hal ini sebagai bentuk reaksi atas peristiwa \'Pantai Panjang Berdarah\' yang yang menewaskan Angga Supliniser (19), mahasiswa semester III STIKES Tri Mandiri Sakti, Senin malam (28/1) lalu.
\"Meski secara fungsional tanggung jawab pengamanan di sekitar Pantai Panjang itu tugas dari Polres Bengkulu, tapi kita dari Polda membackup penuh. Kita bahkan ikut menerjunkan tim melakukan penyelidikan dan pengembangan atas kasus pembunuhan malam itu.
Salah satu buktinya keberhasilan kita menangkap 3 garong tadi malam beserta alat yang digunakam untuk mencuri kendaraan bermotor serta beberapa senjata tajam,\" cetus Dirketur Reskrim Umum Polda Bengkulu Kombes Pol Dedy Irianto SH kepada BE, kemarin.
Tindakan lainnya, lanjut Dedy, dengan menggalakkan kembali razia-razia terhadap senjata tajam yang dibawa oleh masyarakat tanpa izin dan sebab-sebab yang jelas. Razia-razia ini dilakukan di kawasan-kawasan ramai dan rawan tindakan kriminal, serta tempat-tempat hiburan malam. \"Semua yang kita temukan tertangkap membawa senjata tajam akan kita tindak tegas!\" tukasnya.
Namun Dedy juga mengharapkan masyarakat cepat memberikan laporan jika ada hal-hal mencurigakan, agar aparat melakukan tindakan yang cepat, cermat dan tepat. ’’Karena berkat laporan masyarakat jugalah Satuan Reskrim Polda Bengkulu dapat menangkap berbagai macam pelaku kejahatan yang beaksi di Provinsi kita tercinta ini,” urainya.
Sekedar mengingat kejadian sebelumnya, perampokan sadis terjadi di kawasan Pasir Putih, Pantai Panjang Kota Bengkulu Senin malam (28/1) sekitar pukul 22.00 WIB. Korban tewas secara mengenaskan dengan puluhan luka tusuk di sekujur tubuhnya. Perampok yang diduga berjumlah 3 orang menggasak sepeda motor Mega Pro, handphone dan dompet korban. Hingga saat ini, polisi belum berhasil menangkap ataupun menemukan identitas pelaku. (009)