Sekolah Tentukan Kelulusan Siswa

Jumat 27-04-2018,10:13 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

BENGKULU, Bengkulu Ekspress - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi Bengkulu menjemput hasil Ujian Nasional tingkat SMA/SMK ke Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, hari ini, Jum\'at (27/4).

Sekretaris Panitia UN Dikbud Provinsi, Syaiful menuturkan hasil UN akan diberikan dalam bentuk compact Disc (CD) dibawa ke daerah. Selanjutnya panitia UN Dikbud Provinsi akan menggelar rapat koordinasi dengan Bidang masing-masing serta mengundang Musyawarah Kerja Kepala Sekolah masing-masing daerah baik jenjang pendidikan SMA maupun SMK. \"1 Mei mendatang kita akan undang MKKS dan bidang Dinas Dikbud, untuk penyerahan hasil UN SMA/SMK, \" ungkapnya.

Dalam pertemuan tersebut ada beberapa hal yang akan dibahas mulai tehnis pendistribusian hasil DKHUN ke sekolah, cara pengumuman hingga pengamanan selama pengumuman dan banyak lagi.

Seperti diketahui ketentuan kelulusan siswa dikembalikan ke satuan pendidikan dalam hal ini sekolah. Penentu kelulusan dilihat dari hasil USBN, disamping nilai raport yang diperoleh siswa dalam setiap semesternya, \"Hasil UN tidak lagi penentu kelulusan, karena itu sekolah memiliki perhitungan sendiri dalam menentukan standar kelulusan, penentuan itu mulai hasil USBN dan raport siswa, \" tegasnya.

UNBK Kota Sementara itu, Kepala Dikbud Kota Bengkulu, Dra. Hj Rosmayetti MM melakukan peninjauan pelaksanaan Ujian Nasional baik berbasis Komputer maupun Ujian Nasional Berbasis Kertas dan Pensil ke sekolah-sekolah.

Kedatanganya ke sekolah untuk memberikan dukungan sekaligus untuk memantau jalanya pelaksanaan Ujian Nasional di satuan pendidikan.

Berdasarkan hasil pemantauan yang dilakukan khusus pelaksanaan UNBK, selain ada kendala dalam jaringan internet, juga adanya keluarnya soal-soal lama muncul kembali di ujian hari berikutnya. \"Khusus soal UNBK ada kendala yaitu munculnya soal-soal yang sudah dikerjakan siswa muncul kembali, tapi hal itu fatal,\" kata Rosmayetti.

Rosmayetti tidak menyebutkan soal yang muncul pada mata pelajaran apa dan terjadi di sekolah mana, \" Mestinya siswa mengerjakan soal bahasa inggris, tapi ini keluar soal sebelumnya, dan sama-sama soal ditahun 2018, \" cetusnya.

Ditegaskanya persoalan ini sudah diatasi panitia ujian nasional di sekolah, sehingga anak bisa mendapatkan soal yang baru. Hingga hari terakhir ujian nasional, tingkat ketidak hadiran siswa/siswi tinggi, berdasarkan data ada 42 orang tidak hadir.

Menurut Rosmayetti, hal ini dikarenakan banyak siswa yang mengajukan pindah sekolah, putus sekolah dan drop out, sementara data peserta sudah diusulkan pada Daftar tetap peserta ujian nasional, sehingga saat pelaksanaan ujian mereka sudah tidak lagi berstatus pelajar.(247)

Tags :
Kategori :

Terkait