KEPAHIANG, Bengkulu Ekspress - Memasuki musim panen raya tahun ini disambut gemberi dan sedih oleh kalangan petani kopi di Kabupaten Kepahiang. Pasalnya, musim panen juga diiringi maraknya kejahatan bandit kopi merah yang mencuri kopi petani jelang musim panen. Pencurian dilakukan dengan cara merusak batang oleh para pelaku, sehingga sangat-sangat merugikan masyarakat petani. Selain tak dapat buah kopi petani juga mengalami kerugian karena pohon kopi rusak dan harus menunggu lama agar dapat diperbaiki lagi.
\"Seperti di Bermani Ilir infonya pelaku memotong batang (Pohon, red) kopi itu sangat merugikan selain kita rugi dicuri juga kopinya dirusak,\" tutur Herman (46) petani kopi kawasan Rimbo Donok Kecamatan Tebati Karai.
Ia menjelaskan hampir setiap tahun kawanan bandit kopi merah kerap melancarkan aksi kejahatan jelang panen raya berlangsung. \"Bukan hanya tahun ini saja, hampir setiap tahun ada pelaku pencurian kopi merah jelang panen raya berlangsung. Pelaku merusak karena bukan hanya mengambil kopi yang sudah masang saja tetapi juga masih mentah dilibas semua,\" katanya.
Kecamasan serupa dirasakan Darul (48) warga Kelurahan Padang Lekat yang berkebun kopi dikawasan Kecamatan Seberang Musi. Sebab para pelaku kejahatan terkadang tak hanya mengincar kopi merah tetapi juga kerap membobol pondok. \"Kalau pondok kita tinggal kadang juga dibobol, pejahat mengambil apa saya yang ada seperti beras bahkan racun rumputpun disikat,\" ucapnya.
Sebelumnya, Polsek Bermani Ilir berhasil mengamankan dua tersangka pencurian kopi merah karena mencuri kopi warga dengan cara memotong pohon kopi. Kedua pelaku yang masih berstatus pelajar dikawasan kota Kabupaten Kepahian tersebut sangat merugikan para petani. (320)