\"Kami sangat kesulitan untuk keperluan air sehari-hari, karena ledengnya mati seharian, air tidak ada lagi,\" ujar Ujang (40),tokoh masyarakat yang merupakan pelanggan BLUAM tersebut.
Untung saja, matinya air itu tak terlalu lama. Mulai Senin (28/1) siang, air dari sumber air terjun Datar Lebar, sudah berfungsi kembali seperti biasa sehingga pendistribusian air sudah mulai normal. Namun, airnya masih keruh.
\"Alhamdulilah, airnya sudah hidup kembali. Sehinggga kami tidak direpotkan dengan tidak ada air bersih lagi,\" ujar Wati IRT lainnya. Menghadapi krisis air bersih itu, warga sempat mencari alternatif lain, dengan mengunakan air sungai. Namun air sungai di desa itu tidak memenuhi unsur kesehatan. Dikwatirkan, akibat dari hal itu, warga dapat teserang berbagai penyakit, seperti muntaber, batuk dan lainnya.
Sementara itu, Kepala BLUAM Benteng, Sudarmin, menuturkan, matinya aliran air itu, dikarenakan ada kerusakan teknis pada Intake di penampungan air di Datar Lebar. Mengetahui ada kerusakan teknis itu, petugas PDAM langsung terjun kelapangan guna memperbaiki peralatan yang mengalami kerusakan tersebut. Setelah dilakukan perbaikan, air kembali lancar.
\"Ada kerusakan sedikit pada Intake dan pipannya. Tetapi kita langsung segera menanganinya dan hari ini (kemarin,red) pelangan sudah dapat mengunakannya kembali,\" ujar Sudarmin.
Atas ketidak nyamanan pelanggan itu, sambung Sudarmin, ia meminta maaf kepada seluruh pelanggan di Kabupaten Benteng ini, khususnya untuk wilayah Kecamatan Taba Penanjung. Jika selama satu hari kemarin, warga menjadi kesulitan untuk mendapatkan air bersih, karena matinya aliran air tersebut.
\"Kami mohon maaf karena ada kerusakan itu. Tetapi kami semaksimal mungkin untuk memberikan pelayanan yang terbaik dan alhamdulillah, kerusakan itu dapat segera ditangani serta air mengalir kembali seperti biasanya,\" ujarnya. (111)