BENGKULU, Bengkulu Ekspress - Pengurus Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) jenjang SMA /MA di Kota Bengkulu, telah menyusun materi soal Ujian Sekolah Bertaraf Nasional (USBN), kemarin (1/3).
\"Sekarang kita melaksanakan penyusunan soal USBN yang diserahkan ke Musyawarah Guru Mata Pelajaran ke MKKS,\" ungkap Ketua MKKS SMA/MA Pirwan Dahiwi di SMAN 4 Kota Bengkulu kepada Benglulu Ekspress kemarin (1/3).
Penyusunan soal itu, lanjutan setelah sosialisasi dan diserahkanya penyusunan kisi-kisi soal SMA/MA dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi Bengkulu melalui MKKS. Beberapa soal yang diserahkan ke MKKS itu, baik berbasis Kurikulum 2013 (K-13) maupun Kurikulum Satuan Tingkat Pendidikan (KTSP). Dengan mata pelajaran (mapel) yang diserahkan ke MKKS mencapai 11 mapel. Ada enam mapel K-13 dan lima mapel KTSP. Pembuatan soal mapel tersebut, keseluruhanya tidak dianggarkan melalui dana APBD, melainkan dibebankan dalam anggaran Biaya Operasional Sekolah (BOS) di masing-masing sekolah.
\"Pembuatan soal yang dianggarkan dalam APBD hanya untuk 8 mata pelajaran. Karena kekurangan anggaran sehingga kelebihan mata pelajaran tersebut dikembalikan ke sekolah,\" tuturnya.
Soal USBN berbasis K-13 yang dibuat terdiri dari bahasa Indonesia, bahasa Inggris, matematika umum, matematika wajib, matematika peminatan, sejarah dan pendidikan jasamani dan kesehatan (Penjaskes). Sementara mapel KTSP meliputi bahasa Indonesia, bahasa Inggris, matematika dan penjaskes.
Lebih lanjut dikatakan Pirwan Dahiri, semula pembuatan soal USBN diserahkan ke Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), namun dengan berbagai pertimbangan akhirnya diambil alih ke MKKS dengan harapan pelaksanaanya akam lebih baik.
\"MGMP dilibatkan dalam pembuatan soal. Mereka diminta memilih atau mengajukan guru terbaik/mampu. Masing-masing mata pelajaran ada empat orang guru. Mereka diminta untuk membuat materi soal dalam bentuk pilihan ganda dan esai khusus mata pelajaran matematika. Ditargetkan pembuatan soal akan tuntas selama tiga hari kedepan.
\"Tim akan membuat soal utama dan soal cadangan, itu dilakukan agar siswa yang berhalangan hadir masih tetap mengikuti ujian dengan menggunakan soal cadangan. Kita berharap para guru untuk bekerja profesional sehingga mampu menghasilkan soal yang lebih bagus pula,\" tukasnya. (247)