Bahkan, perangkat desa bersama masyarakat rela untuk mengikhlaskan kas desa yang telah dikumpul selama ini untuk memperbaiki lantai jembatan tersebut.
\"Sampai saat ini, perbaikan jembatan belum pernah dilakukan,\" Kepala Desa (Kades) Bajak I, Sian Irama Sakti SIP.
Disampaikan Sian, sejauh ini pihaknya sudah berhasil mengumpulkan dana senilai Rp 12 juta untuk kas desa. Atas hasil musyawarah bersama seluruh masyarakat, dana tersebut telah direaliasasikan untuk memperbaiki jembatan.
\"Alhamdulillah, lantai jembatan sudah berhasil diganti. Pengerjaannya pun dilakukan secara swadaya. Selain lantai, tali pengait jembatan juga sudah kami las ulang,\" jelasnya.
Lebih lanjut Sian menuturkan, kondisi fisik jembatan saat ini sudah mengalami kerusakan parah. Bahkan, sebelum diganti lantai papan jembatan sepanjang 100 meter tersebut sudah lapuk dimakan usia.
Dalam kondisi demikian, warga terpaksa melakukan perbaikan secara swadaya dengan menggunakan bambu yang diikat secara rapat.
Dijelaskannya, pembangunan jembatan telah dilakukan sejak lama, jauh sebelum Kabupaten Benteng memekarkan diri, yakni sekitar tahun 2000 lalu dan masih di bawah naungan Kabupaten Bengkulu Utara (BU).
\"Jembatan ini digunakan oleh sekitar 300 orang petani, yang berasal dari warga setempat dan warga sekitar desa. Sampai saat ini, kondisinya masih memprihatinkan. Sebab itulah, besar harapan kami kiranya agar jembatan segera diperbaiki atau bahkan ditingkatkan menjadi jembatan permanen,\" pinta Kades.(135)