ARMA JAYA, Bengkulu Ekspress - Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) RKPD Pemkab Bengkulu Utara terus berlanjut. Kali ini dilakukan di Kecamatan Arma Jaya, kemarin (25/1), yang dihadiri Wakil Bupati (Wabup) Bengkulu Utara, Arie Septia Adinata SE dan Anggota DPRD Provinsi Bengkulu, Tantawi Dali S.Sos MM.
Dalam Musrenbang itu, Wabup menyampaikan bahwa angka kemiskinan di Kabupaten Bengkulu Utara mengalami penurunan. Ini akibat didorong oleh pertumbuhan ekonomi dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
‘’Kita inginkan setiap kecamatan terus mengalami pertumbuhan dan kemajuan. Apalagi tahun 2019 mendatang, penyusunan RKPD kita mulai lebih awal agar porsi dalam APBD 2019 lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya,’’ ujar Wabup Bengkulu Utara, Arie Septia Adinata SE, kemarin (25/1).
Berdasarkan data, pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Bengkulu Utara tahun 2016 mencapai 5,01 persen. Selanjutnya, IPM meningkat menjadi 67,63 persen atau naik sebesar 0,17 point dari tahun 2015 sebesar 67,46.
Kemudian, angka kemiskinan tahun 2017 menurun 13,11 persen dari sebelumnya 13,67 persen di tahun 2016 dan 14,78 persen di tahun 2015.
‘’Walau perubahannya belum terlalu signifikan, namun sudah ada perbaikan dari tahun ke tahun. Untuk itu, di tahun 2019 mendatang diharapkan jauh lebih baik lagi,’’ ungkap Arie.
Wabup menyampaikan, seluruh usulan Musrenbang RKPD akan diakomodir sesuai prioritas dan anggaran yang tersedia. Jangan sampai usulan yang telah disampaikan berubah ketika pembahasan APBD.
‘’Mana usulan yang memang prioritas dan mendesak, harus diprioritaskan. Kita tidak ingin usulan itu tiba-tiba berubah ditengah jalan sesudah pengesahan APBD 2019 mendatang,’’ terangnya.
Wabup juga menekankan agar camat berperan aktif dan lebih tanggap terhadap kebutuhan dan keluhan masyarakat dan dapat segera berkoordinasi dengan pihak terkait. Selanjutnya, selaku melakukan monitoring, evaluasi dan pendampingan secara maksimal dalam pengelolaan anggaran Dana Desa (DD), meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana alam yang sewaktu-waktu bisa saja terjadi.
‘’Intinya, camat harus lebih aktif dan dekat dengan masyarakat. Jangan sampai duluan bupati dan wakil bupati yang mengetahui persoalan yang terjadi di kecamatan ketimbang camatnya sendiri,’’tuturnya.
Sebelumnya, Camat Arma Jaya, Rahmat Hidayat SSTP mengharapkan agar usulan yang disampaikan dalam Musrenbang di Kecamatan Arma Jaya tersebut dapat diakomodir dan teralisasi di tahun 2019, baik bidang sosial budaya, infrastruktur maupun bidang ekonomi.
‘’Tentu masyarakat mengharapkan semua usulan itu dapat terealisasi. Disamping itu, kita juga mengerti akan porsi APBD yang terbagi ke dalam 18 kecamatan lainnya,’’ pungkasnya.(816)