Tindak Tegas Penyebar Hoax
BENGKULU, Bengkulu Ekspress - Kepolisian Daerah (Polda) Bengkulu akan menindak tegas pelaku pelanggaran Undang-Undang No 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) selama tahapan Pilwakot 2018. Pihaknya mengantisipasi jika terjadi perang fitnah antara pendukung kandidat Pilwakot.
\"Segala bentuk pelanggaran akan di tindak tegas dan akan diproses sesuai bentuk pelanggaran yang di lakukan,\" tegas Kapolda Bengkulu Kombes Pol Drs Coki Manurung SH M.Hum melalui Kabid Humas AKBP Sudarno S.Sos MH, kemarin (23/1).
Bentuk pelanggaran yang rentan terjadi saat pilwakot mulai dari kampanye hitam (Black Campign), money politik, fitnah, isu sara dan medsos. \"Semua yang terlibat dengan pasangan calon akan dipantau baik medsosnya dan aktivitas lain yang bertujuan memenangkan pasangan yang didukungnya,\" jelas Sudarno.
Selain itu, lanjut Sudarno, aktivitas pasangan calon juga akan menjadi pantauan termasuk medsos Tim Sukses (Timses), simpatisan dan pendukung lainnya.
\"Keamaanan dalam pilwakot menjadi prioritas, mulai dari tahapan hingga penetapan calon terpilih nantinya. Bahkan hingga pelantikan walikota dan wakil walikota terpilih juga menjadi prioritas kami,\" ujarnya.
Ia menjelaskan, sebagai pengamanan dalam pilwakot Polda Bengkulu telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) melalui polres Bengkulu. Simulasi pengamanannya pun telah di lakukan beberapa waktu lalu di sport centre. Untuk pengamanan Medsos, telah di bentuk Satgas Nusantara yang bertugas memantau dan mengawasi semua aktivitas di medsos dengan aktif melakukan patroli Cyber oleh tim Cyber Troops.
\"Untuk pengamanan pasangan calon, kita sudah membentuk Pamwal yang bertugas langsung di kediaman Pasangan calon. Pamwal ini beranggotakan 12 orang yang akan mengawal pasangan calon full 24 jam,\" katanya.
Berdasarkan pantauan Bengkulu Ekspress, pasca penetapan pasangan calon suhu politik di Kota Bengkulu mulai memanas, simpatisan setiap pasangan calon mulai menonjolkan semua keunggulan Pasangan calon yang didukungnya, baik secara langsung di masyarakat maupun melalui medsos.
\"Kami imbau kepada Timses dan simpatisan untuk bersaing secara sehat, jangan saling menjatuhkan antar pasangan calon yang akan membuat anda terjerat hukum,\" demikian tutup Sudarno. (529)