BENTENG, Bengkulu Ekspress - Pemerintah Daerah (Pemda) melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng) hanya mendapatkan jatah alokasi dana khusus (DAK) sebesar Rp 2,5 miliar.
Besaran DAK tahun 2018 ini mengalami penurunan yang sangat signifikan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mendapatkan suntikan dana sebesar Rp 22,5 miliar.
Akibatnya, rencana pembangunan dan rehab bangunan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) se-Kabupaten Benteng pun terpaksa dipending (tunda, red).
\"Pemangkasan anggaran membuat perbaikan Puskesmas dan pembangunan gedung sarana prasarana penunjangnya terpaksa ditunda. Dengan anggaran Rp 2,5 miliar, kita akan mengalokasikan dana tersebut untuk pengadaan alat kesehatan (Alkes) sebesar Rp 1,2 miliar,\" kata Kepala Dinkes Benteng, H Dahril Mukminin SKM, kemarin (16/1).
Kendati demikian, Dahril belum bisa membeberkan secara gamblang Alkes yang nantinya akan dibeli. Sebagai gambaran, Dinkes Kabupaten Benteng akan memprioritaskan Alkes yang diperuntukan 4 Puskesmas rawat inap yang ada.
\"Salah satu Puskesmas yang baru mengalami peningkatan status adalah Puskesmas Sidodadi, kita akan data dulu Alkes apa saja yang benar-benar dibutuhkan untuk melengkapi pelayanan kepada masyarakat,\" tambah Dahril.
Seperti halnya anggaran untuk Alkes, sambung Dahril, pihaknya belum bisa menetapkan Puskesmas yang nantinya akan direhab atau diperbaiki. Sabab itulah, pihaknya akan melakukan pendataan terhadap 20 Puskesmas se-Kabupaten Benteng yang benar-benar membutuhkan perhatian.
\"Kita akan data dulu, Puskesmas mana yang memerlukan perhatian segera. Terlebih lagi pada tahun 2019 mendatang seluruh Puskesmas harus sudah terakreditasi. Sebab itu, anggaran yang terbatas akan kita manfaatkan secara maksimal,\" jelasnya.(135)