BENTENG, Bengkulu Ekspress - Meski suntikan dana alokasi khusus (DAK) untuk fisik di Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng) mengalami penurunan, namun dana bantuan dari pemerintah pusat untuk kegiatan non fisik, yakni bantuan operasional kesehatan (BOK) mengalami peningkatan yang cukup signifikan.
Jika pada tahun 2017 lalu, BOK diplot sebesar Rp 9 miliar, suntikan dana tersebut meningkat sebesar Rp 4 miliar pada tahun 2018 ini, yakni menjadi Rp 13 miliar.
\"Berpedoman dengan tahun-tahun sebelumnya, bantuan BOK memang mengalami kenaikan setiap tahun. Pada tahun 2018 ini, BOK menjadi Rp 13 miliar,\" ungkap Kepala Dinkes Kabupaten Benteng, H Dahril Mukminin SKM, melalui Kabid Kesehatan Masyarakat (Kesmas), Tierbati SKM.
Dijelaskannya, sesuai dengan ketentuan, dana BOK merupakan anggaran dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia sebagai salah satu penunjang kegiatan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di seluruh daerah.
Baik itu untuk operasional pelayanan kesehatan serta manajemen Puskesmas yang meliputi transport lokal, perjalanan dinas dalam kabupaten serta belanja barang keperluan Puskesmas.
\"Sesuai dengan petunjuk pelaksaan (juklak) dan petunjuk teknis (juknis), dana BOK tidak diperbolehkan untuk pembangunan fisik dibidang kesehatan,\" tandasnya.
Dengan adanya peningkatan BOK, Tierbati mengharapkan agar seluruh Puskesmas di Kabupaten Benteng bisa meningkatkan pelayanan medis kepada masyarakat di Kabupaten Benteng. Baik itu 16 Puskesmas rawat jalan ataupun pelayanan di 4 Puskesmas rawat inap.
\"Pelayanan diharapkan lebih maksimal. Sebab, Puskesmas memang bersentuhan langsung dengan masyarakat. Selain itu, peningkatan pelayanan juga harus dilakukan untuk mengejar target akreditasi seluruh Puskesmas pada tahun 2019 mendatang,\" terangnya.(135)