\"Tahun ini, penanganan paska bencana hanya dilakukan untuk longsor di jalan Suherman Talang Benih Curup, serta jalan belakang kantor PDAM Kelurahan Talang Ulu dengan anggaran sekitar Rp 400 juta,\" kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Rejang Lebong, Masdar Helmi.
Hanya saja,penanganan banjir hanya sebatas kegiatan pencegahan terlebih dahulu sebelum banjir terjadi lagi, khususnya di beberapa titik yang rasan banjir dan longsor. \"Kalau memang ada bencana yang merusak fasilitas publik, baru kita dahulukan. Soal banjir kita masih menekankan pada kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah di saluran air, dan studi kelayanan pembangunan perumahan,\" tegas Masdar.
Meski begitu, Masdar mengaku sudah mengajukan proposal anggaran kepada pemerintah pusat melalui anggaran APBN senilai Rp 70 miliar. \"Kita berharap ada bantuan pemerintah pusat melalui anggaran paska bencana. Jika tidak ada kendala kita akan mendapatkan Rp 17,5 miliar,\" paparnya.
Disinggung soal longsor yang terjadi di areal Persawahan Gang Maskam yang berjarak 1 KM dari jalan umum Kelurahan Talang Benih, dengan ketinggian longsor 13 meter dan lebar 15 meter, Masda mengaku akan melihat ketersediaan anggaran untuk perbaikannya. \"Kita lihat ketersediaan anggarannya, yang jelas longsor tersebut tidak merusak infrastruktur pelayanan publik. Longsor terjadi karena aliran air yang deras dan tidak tersedia drainase yang bisa mengalirkan air dengan baik,\" demikian Masdar. (999)