Teman Dekat Akui Jenazah Siti Musrofah

Jumat 13-10-2017,10:30 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

  Hari Ini Dilakukan Tes DNA BENGKULU, Bengkulu Ekspress - Penemuan mayat di kawasan Pulau Baai yang diduga Siti Musyarofah (45) staf honorer di Kemenag Bengkulu Tengah (Benteng) sejauh ini masih terus didalami oleh pihak kepolisian. Sejumlah teman dekat Siti Musyarofah dimintai keterangan untuk mencocokkan sejumlah barang yang ditemukan disekitar mayat ditemukan. Salah satunya adalah Meimei, jika dilihat dari buku tabungan Bank BRI Syariah kemudian surat kematian atas nama orang tua Siti, bertanda tangan kepala desa Harapan Makmur, Meimei mengiyakan jika mayat tersebut adalah teman dekatnnya, Siti Musyarofah. Siti membawa buku tabungan untuk memasukkan uang Rp 10 juta ke Bank. Sementara buku kematian orang tuanya itu memang sengaja dibawa karena baru saja selesai diurus dua bulan lalu.

\"Duit tu duitnya sendiri, Rp 10 juta, bukan uang kantor. Pamitnya kemarin ndak bayar BPJS sekalian masukkan duit tu ke Bank,\" jelas Meimei yang sempat meneteskan air mata saat melihat foto mayat pertama kali ditemukan.
Meimei mengaku sudah lama kenal dengan Siti Musyarofah. Kepribadian Siti sangat ceria, orangnya supel, baik kepada semua orang. Sepengetahuan Meimei, Siti tidak pernah ada masalah dengan orang atau membuat masalah dengan orang lain. \"Dia itu orangnya baik, supel tidak ada masalah selama ini,\" ujar Meimei. Jaket warna biru dengan garis hitam yang masih terdapat di mayat Siti adalah jaket MIB Harapan Makmur. Tempat kerja Siti sebelum bekerja di bagian staf Kemenang Benteng. Tidak heran jika Meimei sempat merinding dan menitikkan air mata ketika melihat foto pertama kali mayat ditemukan dan melihat jaket warna biru tersebut. Terlebih lagi membaca surat kematian tertanda tangan Kepala Desa Harapan Makmur dan buku tabungan Bank BRI Syariah. Siti Musyarofah memiliki dua orang anak, laki-laki semua. Yang paling kecil masih kuliah di Poltekes, sementara yang anak paling besar sudah lulus kuliah dan bekerja. \"Anaknya dua, cowok semua. Yang paling kecil masih kuliah di Poltekes, yang besar sudah tamat dan bekerja,\" pungkas Meimei. Saat Siti pergi sekitar hari Senin 2 Oktober 2017 lalu, dia meminjam sepeda motor Honda Beat milik temannya. Sampai saat ini sepeda motor tersebut tidak tahu dimana. Yang ditemukan disekitar mayat Siti hanya buku tabungan Bank BRI Syariah, uang tunai Rp 100 ribu, kaca mata dan surat kematian orang tua Siti tertanda tangan Kepala Desa Harapan Makmur, Sri. Setidaknya ada 3 orang teman dekat Siti diperiksa tim DVI Biddokes Polda Bengkulu di Rumah Sakit Bhayangkara Jitra, Kamis (12/10). Selain teman dekat, pihak kepolisian juga memeriksa suami Siti di Polres Bengkulu. Dir Reskrimum Polda Bengkulu, Kombes Pol A Rafik mengatakan, proses otopsi akan dilakukan untuk mengungkap kematian korban dan identitas korban secara pasti, namun proses otopsi tersebut belum bisa dipastikan kapan karena masih menunggu dokter Forensik dari Provinsi Lampung. Namun dari hasil sementara dari pihak keluarga membenarkan jika pakaian dan barang barang yang ditemukan memang sama dan mirip yang digunakan Siti Musyarofah ASN Kemenag Bengkulu Tengah yang hilang sejak tanggal 2 Oktober 2017 lalu. \"Ya jika pihak keluarga mengatakan itu keluarganya sah-sah saja, namun untuk kita belum ada yang membenarkan meskipun memang ditemukan beberapa properti yang mirip dengan korban Siti Musyarofah,\" terang Dir Reskrimum, Kombes Pol A Rafik kepada wartawan kemarin (12/10). Ia menjelaskan, proses otopsi atau proses pembedahan bagian dalam digunakan untuk mengetahui identitas mayat secara pasti, serta untuk mengetahui penyebab kematian jenazah. \"Untuk kasus seperti ini, kita tidak bisa menerka-nerka begitu saja, harus ada pemeriksaan dalam yakni melalui otopsi, mengenai properti yang ditemukan ditubuh jenazah itu merupakan salah satu data antemortem selain tes DNA atau tes gigi serta jaringan-jaringan tubih milik jenazah nantinya,\" ucapnya. Ia menegaskan, kepada pihak keluarga untuk bersabar, karena dipastikan identitas jenazah bisa segera diketahui setelah proses otopsi selesai, sehingga jangan dahulu berkecil hati dan serahkan semuanya ke pihak Kepolisian. \"Kita imbau kepada keluarga korban untuk bersabar, jika tidak ada halangan hari ini (Jumat,red) pagi akan dilakukan otopsi sehingga bisa jelas siapa identitas jenazah dan meninggal karena apa,\" tuturnya. (167/529)      
Tags :
Kategori :

Terkait