5 Pondok Warga Dibakar, Pelaku Diduga Gangguan Jiwa

Rabu 16-08-2017,14:40 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

CURUP, Bengkulu Ekspress - Diduga karena mengalami gangguan kejiwaan, Re (43) membakar sedikitnya lima pondok warga yang ada di Kelurahan Air Duku Kecamatan Selupu Rejang. Pondok kebun yang dibakar oleh Re, selain pondok milik tetangga kebunnya, juga sejumlah pondok milik keluarganya. Kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 01.00 WIB pada Selasa (15/8) dini hari kemarin.

Lima korban yang pondoknya dibakar oleh Re tersebut antara lain, Sipung (40) warga Kelurahan Air Duku yang merupakan tetangga kebun korban, kemudian Suhartodin (40) warga Kelurahan Air Duku.

Selanjutnya Amalul Fajri (35) warga Kelurahan Air Duku yang tak lain ada adik ipar pelaku, kemudian Herman (40) warga Kelurahan Air Duku yang juga adik ipar pelaku serta pondok milik Ali Hanafia (60) warga Kelurahan Air Duku yang tak lain adalah mertua dari pelaku sendiri.

Atas perbuatannya tersebut, pada Selasa siang kemarin, pelaku langsung diamankan oleh warga bersama sejumlah petugas dari Polsek Curup dan Babinsa Kelurahan Air Duku. Lantaran pelaku diduga mengalami gangguan jiwa kemudian pelaku diserahkan ke Dinas Sosial Pemberdayaan Masyarakat Desa (Dinsos PMD) Kabupaten Rejang Lebong.

Kepala Dinsos PMD Kabupaten Rejang Lebong, Drs Darmansyah MM saat dikonfirmasi membenarkan pihaknya telah menerima penyerahan Re dari pihak Polsek Curup. Dimana menurutnya Re sebelumnya telah melakukan pembakaran terhadap lima pondok milik warga di Kelurahan Air Duku, namun lantaran diduga karena mengalami masalah gangguan kejiwaan kemudian Re diserahkan ke Dinsos PMD Kabupaten Rejang Lebong.

\"Sebelumnya Re sempat ditahan di Polsek Curup, namun karena diguda mengalami gangguan jiwa kemudian diserahkan kepada Dinsos PMD,\" terang Darmansyah.

Kemudian menurut Darmansyah, setelah mereka terima, Re langsung mereka bawa ke Rumah Sakit Jiwa yang ada di Kota Bengkulu untuk mendapat penanganan medis. Dijelaskan Darmansyah, Re sendiri langsung diamankan, karena bila tidak segera ditangani dikhawatirkan ia akan kembali membuat ulah sehingga menimbulkan masalah baru.

\"Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak kita inginkan, Re langsung kita bawa ke Kota Bengkulu untuk mendapat penanganan medis,\" demikian Darmansyah.(251)

Tags :
Kategori :

Terkait