BENGKULU, Bengkulu Ekspress - Pemerintah ditantang serius untuk menekan angka kemiskinan di Provinsi Bengkulu yang masih 16,45 persen dari jumlah penduduk Provinsi Bengkulu. Sebab, angka tersebut jauh dari angka kemiskinan nasional yang hanya 10 persen.
Anggota DPD RI, H Ahmad Kanedi SH MH menilai program yang dibentuk pemerintah saat ini belum bisa menjawab permasalahan kemiskinan tersebut.
\"Program yang ada belum bisa menjawab persolaan kemiskinan masyarakat kita. Artinya masih banyak yang harus dibenahi secara keseluruhan,\" ungkap Ahamad Kanedi yang akrab di sapa Bang Ken kepada Bengkulu Ekspress, kemarin (13/8).
Dikatakannya, Provinsi Bengkulu secara nasional masih diangka 3 besar termiskin di Indonesia. Di Pulau Sumatera, Bengkulu urutan pertama termiskin.
\"Kepala Bappenas sudah katakan, persoalan kemiskinan di Bengkulu sudah akut. Artinya kemiskinan di Bengkulu memang sudah terstruktur,\" paparnya.
Program pemerintah memang sangat berpengaruh besar untuk menurunkan angka kemiskinan dan ketertinggalan. Permasalahan terstruktur sendiri mulai dari tingkat kesehatan, sumber daya manusia (SDM) atau pendidikan hingga infrastrukur yang berujung dengan belum adanya peningkatan ekonomi masyarakat.
\"Tiga poin ini menjadi hal penting yang wajib diselesaikan oleh pemerintah,\" tambah senator asal Bengkulu ini.
Dari sisi pendidikan, lanjutnya, Bengkulu masih jauh dari standar pendidikan nasional. Kesehatan yang rendah juga membuat masyarakat tidak produktif untuk menambah ekonomi keluarga.
\"Dengan demikian, jurang kemiskinan antara si kaya dan si miskin sangat terpisah jauh,\" ungkapnya.
Untuk menyelesaikan permasalahan itu, semua pihak harus ikut berperan. Sinergitas masyarakat harus sangat dilakukan agar program yang dicanangan dapat benar-benar tepat sasaran. Sebab, selama ini banyak program belum tepat sasaran di masyarakat.
\"Permasalah program tidak tepat sasaran itu sudah kerap terjadi. Ini juga harus menjadi catatan penting untuk semua pihak,\" tegasnya.
Untuk mendiskusikan tersebut, senator Bengkulu bersama anggota DPRD Provinsi dan tokoh masyarakat mengkonsepkan permasalahan tersebut. Sehingga nantinya permasalah yang telah menjadi momok nomor satu di Bengkulu ini dapat teratasi.
\"Kita akan coba diskusikan bersama. Karena masalah ini harus kita selesaikan secara bersama-sama,\" pungkas Bang Ken. (151)