Puluhan Warga Keracunan Sate,Habis Makan Muntah-muntah

Rabu 26-07-2017,12:10 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

ULU MANNA, Bengkulu Ekspress – Warga Kecamatan Ulu Manna Kabupaten Selatan, Senin kemarin (24/7) sempat heboh. Pasalnya puluhan warga di daerah keracunan usai makan sate. Bahkan sebagian dari mereka sempat dilarikan ke rumah sakit.

\"Dari data yang kami terima, ada 34 warga Kecamatan Ulu Manna yang keracunan usai makan sate,” kata Kapolres Bengkulu Selatan, AKBP Ordiva SIK melalui Kasat reskrim, Iptu Ahmad Khairuman SE, kemarin (25/7).

Puluhan warga yang keracunan usai makan sate tersebut dari 3 desa, yaitu Desa Merambung, Bandar Agung, dan Simpang Pino (lihat grafis). Mereka muntah-muntah setelah satu jam makan sate tersebut. Sehingga seluruh korban dibawa ke Puskesmas Lubuk Tapi, Ulu Manna. Namun karena masih belum ada perubahan, para korban dibawa ke RSUD (RSUDHD) Manna Bengkulu Selatan. \"Para korban sempat dibawa ke Puskesmas Ulu Manna, namun oleh keluarganya lalu dibawa ke rumah sakit daerah,” ujar Ahmad.

Setelah dirawat di rumah sakit, lewat tengah malam para korban kesehatannya sudah membaik. Bahkan mereka sudah diperbolehkan pulang. Sehingga tersisa dua orang lagi yang masih dirawat karena saat itu masih muntah- muntah. Kedua korban tersebut Bela (18) dan Adit (5), keduanya warga Desa Merambung, Ulu Manna. Namun paginya Adit kondisinya sudah membaik dan sudah diperbolehkan pulang. Sedangkan Bela, hingga sore kemarin kondisinya juga sudah membaik dan juga sudah bersiap-siap untuk pulang.

“Memang malamnya korban sudah pulang, namun dua masih dirawat karena masih muntah-muntah, akan tetapi paginya kondisi keduanya sudah membaik, satu korban paginya sudah pulang dan satu lagi juga bersiap-siap untuk pulang,” imbuhnya.

Dijelaskan Ahmad, setelah mengetahui kejadian tersebut, pihaknya lalu memeriksa saksi-saksi, bahkan penjual sate juga dimintai keterangan. Dia mengaku saat ini masih mencari penyebab warga yang keracunan usai makan sate tersebut.

“Saat ini kami masih menyelidiki apa yang menyebabkan sate yang makan para korban hingga membuat mereka muntah-muntah,” terang Ahmad.

Bela, salah satu korban yang siang kemarin masih di rumah sakit, akan tetapi kondisinya sudah membaik dan bersiap-siap untuk pulang, menceritakan, sebelumnya Senin (24/7) sore dia dan warga lainnya membeli sate keliling yang dijual oleh Pak Saleh menggunakan sepeda motor. Karena sudah lama langganan, sehingga banyak warga yang membelinya, termasuk dirinya.

Hanya saja, satu jam kemudian, kepalanya merasa pusing. Awalnya ia menduga kalau sedang masuk angin. \"Satu jam usai makan sate kepala saya pusing, saya pikir masuk angin, sehingga minta dikeroki ibu saya,” ujarnya.

Namun, usai dikeroki ibunya, sakit kepala Bela tak kunjung hilang . Bahkan tidak berselang lama ia muntah-muntah. Sehingga ia dibawa ke puskesmas. Secara kebetulan saat itu banyak juga warga yang mengalami muntah- muntah setelah makan sate.

“Kami sudah langganan sate tersebut dan rasanya sama dengan rasa selama ini, namun kami juga bingung kok bisa muntah – muntah usai makan sate. Saya sendiri setelah makan sate belum minum minuman lain atau memakan makanan lain,” terangnya.

Adapun Ar atau Pak Saleh yang dimintai keterangan Polres Bengkulu Selatan mengaku heran sate yang dijualnya bisa menyebabkan warga keracunan. Ia mengaku menjual sate keliling dengan menggunakan sepeda motor sudah bertahun-tahun. Bahkan hingga saat ini ada dua anaknya yang kuliah diperguruan tinggi yang biayanya dari hasil dia berdagang sate keliling. \"Saya ini sudah bertahun-tahun berjualan sate, kok kali ini bisa menyebabkan pembelinya keracunan, saya heran kok bisa,” ujarnya.

Pak Saleh setiap hari berjualan sate keliling. Seperti hari-hari sebelumnya, Senin (24/7) mulai pukul 11.00 WIB dirinya berkeliling Bengkulu Selatan menjajakan dagangannya kepada warga yang mau membeli, sorenya berjualan ke arah Ulu Manna. Sekitar pukul 17.00 WIB, warga Merambung membeli satenya. Kemudian ia terus berjalan menyusuri jalan pulang, sehingga setiap ada warga yang memanggil, ia berhenti untuk melayani warga yang membeli satenya. Adapun sate yang dijualnya sate tusuk daging ayam, dengan kuah bumbu padang, serta keripik atau kerupuk ubi kayu.

“Sate yang saya jual masih seperti biasanya, tidak ada yang berubah, makanya saya bingung mengapa ada orang keracunan setelah makan sate saya Senin sore,” terangnya.(369)

Korban Keracunan Sate 1. Warga Desa Merambung Desi (25), Eva (31), Aulia (1), Silvia (7), Darmi (40), Gita (12), Aril (4), Aiza (7), Rifki (7), Alia (7), Mila (40), Suci (7), Bimbo (14), Sugi (15), Dela (18), Adit (5), Nizam (3), Hafiz (5), Keyla (4), Martema (55), Suli (30), April (4) dan Jio (3). 2. Warga Desa Bandar Agung Andesta (25), Magda (4), Desi (34), Eral (6) dan Raffi (7). 3. Warga Desa Simpang Pino Anadi Putra (50), Sunarya (50), Ulfa,Selfi, Radit dan Adit.
Tags :
Kategori :

Terkait