Pasalnya dari hasil pantauannya Rabu (23/1) lalu, dirinya melihat kalau proyek pembangunan jalan sentra produksi itu tidak menggunakan batu koral. \"Untuk pembangunan jalan sentra produksi itu menggunakan batu koral akan tetapi untuk proyek JSP di Desa Batu Kuning hanya menggunakan batu pasir,\" katanya dengan nada kecewa.
Ditambahkannya, juga dalam proyek pembangunan jalan seharusnya batu itu dipadat dengan menggunakan alat berat. Tetapi dari pantauannya kalau batu pasir yang dipasang di JSP ini usai diletakkan di tengah jalan tidak dipadat dengan alat berat. \"Kalau pengerjaannya tanpa alat berat sepertinya asal jadi,\" nilainya.
Untuk diketahui proyek pengerjaan JSP di Desa Batu Kuning sepanjang 1,5 km dengan anggaran Rp 200,835 juta itu dikerjakan oleh CV NA. Dengan pekerjaan proyek yang diduga secara asal-asalan itu, maka warga akan kesulitan untuk dapat memanfaatkannya. Ditambah lagi ketika hari hujan, batu pasir yang dipasang itu akan hanyut dibawa arus air.
\"Saya minta agar Dinas PU BS untuk dapat mengeceknya ke lapangan, jangan sampai dana yang digunakan untuk pelaksanaan proyek pembangunan di BS menjadi ladang korupsi, sehingga dana habis akan tetapi hasilnya tidak maksimal,\" tandasnya.(369)