Media Diminta Jangan Vulgar

Kamis 20-07-2017,12:00 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

BENGKULU Bengkulu Ekspress - Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3AP2KB) Provinsi Bengkulu, meminta kepada semua media cetak maupun elektronik untuk tidak vulgar dalam memberitakan anak dan perempuan yang menjadi korban kekerasan. Selain itum media juga dilarang untuk menampilkan identitas anak korban kekerasan, baik kekerasan fisik maupun seksual. \"Kita minta nama korban, alamat, wajah, saksi korban maupun hal lain yang menyangkut identitas untuk tidak ditampilkan di media. Karena ini akan semakin menggangu psikologi korban,\" ujar Kepada Dinas P3AP2KB Provinsi Bengkulu, Hj Foritha Ramadhani Wati SE MSi kepada Bengkulu Ekspress. Dijelaskannya, korban kekerasan anak dan perempuan harus mendapatkan perlindungan. Baik perlindungan hukum maupun perlindungan sosial dari masyarakat. Untuk itu dibutuhkan peran media untuk ikut memberikan perlindungan dari sisi pemberitaan. \"Mari kita komitmen, jangan sampai masyarakat menerima berita vulgar,\" tambahnya. Peran media dibutuhkan saat ini ialah dengan cara ikut melakukan pencegahan atas terjadinya kekerasan anak dan perempuan. Namun untuk pelaku sendiri, media juga harus ikut memberikan pelajaran moral yang setimpal agar memberikan efek jera kepada pelaku. \"Mari kita ubah mindset ikut memberikan pecegahaan. Kita beri pemahaman kepada masyarakat, sekecil apapun prilaku kekerasan ada hukum yang menanti dan buat efek jera untuk pelaku,\" ungkap Foritha. Foritha juga mengatakan, media diminta untuk ikut mendorong kebijakan terkait perempuan dan anak. Sehingga mampu memberikan pecegahan yang riil ditengah-tengah masyarakat. \"Pencegaan ini harus dilakukan oleh semua pihak. Untuk itu, mari kita lakukan secara bersama-sama,\" tegasnya. Kenalkan Aplikasi PUSPA Apps

Dalam kesempatan itu, Foritha juga mengenalkan aplikasi perlundungan anak dari kekerasan. Dimana aplikasi melalui handphone android bernama Puspa Apps itu memberikan fitur-fitur pencegahan kekerasan, motivasi, video kartun hingga pahaman-pamahaman tentang edukasi lainnya. Aplikasi yang dibuat langsung dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) bisa didownload melalui google play untuk para pengguna android.

\"Download gratis. Jadi aplikasi ini berbasis komunikasi, edukasi dan informasi,\" tambah Foritha.

Dalam aplikasi ini pengguna diharapkan dapat berkomunikasi untuk saling bertukar informasi. Termasuk fitur news bisa digunakan untuk membaca berita terkait kesejahteraan perempuan dan perlindungan anak. Hal-hal terbaru terkait perempuan dan anak akan dapat dibaca di dalam fitu news ini.

\"Sekarang semua sudah banyak yang pakai handphone android, jadi alangkah baiknya aplikasi ini bisa diambil. Sehingga pemahaman kita, untuk melindungi anak dan perempuan dapat semangkin jelas,\" pungkasnya. (151)

Tags :
Kategori :

Terkait