\"Ada beberapa orang yang mendapat bea siswa kedokteran, tapi yang dokternya sudah tamat, dan itu baru satu orang, kita tempatkan ke puskesmas dulu,\" kata Sekretaris Daerah Kota Bengkulu, Marjon MPd, kemarin (2/7).
Untuk menambah kualitas kinerja dan kompetensi, pemkot menyediakan bea siswa sebesar Rp 200 juta per orang untuk menempuh pendidikan dokter umum diJakarta, jika telah selesai maka akan kembali lagi ke daerah untuk membantu pelayanan kesehatan di Kota Bengkulu khususnya.
Direktur RSUD Kota Bengkulu, dr Lista Cerlyviera bea siswa tersebut bukanlah untuk melanjutkan S2, tetapi lebih spesifik untuk pendidikan dokter umum. Pihaknya optimis dengan memberikan bantuan pendidikan kepada dokter-dokter ini mampu menutupi kekurangan dokter di RSUD kota selama ini. Terlebih lagi, para dokter yang mendapatkan bea siswa ini rata-rata masih berusia 25 tahun.
\"Harus ngabdi ke kota karena pendidikan dibiayai pemerintah daerah,\" tukas dr Lista.
Ia juga menjelaskan bahwa saat ini baru ada satu dokter yang sudah siap pakai, hanya saja sebagai pemula maka dokter tersebut harus lebih dekati masyarakat terlebih dahulu dengan cara ditempatkan di Puskesmas, sehingga bisa lebih memahami kondisi masyarakat yang membutuhkan. Jika telah matang maka akan ditarik ke rumah sakit kota.
\"Nanti dilihat kalau dia bagus maka kita tarik ke rumah sakit, karena selama dia ke menjalani pelayanan di puskesmas akan terus dievaluasi,\" terangnya. (805)