Rumah Warga Diteror Bom

Sabtu 10-06-2017,13:51 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

KEPAHIANG, Bengkulu Ekspress - Aksi teror bom menghebohkan kediaman Asmawi (45), warga RT 10 Kelurahan Pensiunan Kecamatan Kepahiang.

Kronologis kejadian bermula sekira jam 22.04 WIB (8/6) korban mendapatkan SMS dari nomor 082372726xxx yang berisi hati -hati Mawi rumah kamu sudah saya letakan bom, jam 23.00 (8/6) WIB akan meledak.  Khawatir  hal tersebut,  korban langsung menghubungi anggota Polres Kepahiang dan selanjutnya anggota Polres berinisiatif menghubungi nomor telpon pelaku. Saat pembicaraan berlangsung dilakukan perekaman pembicaraan dan kemudian rekaman tersebut diperdengarkan kepada korban.

Kapolres Kepahiang, AKBP Ady Savart PS SH SIK dikonfirmasi Bengkulu Ekspress, Jum\'at (9/6) membenarkan adanya teror bom melalui pesan singkat dialami warga Kelurahan Pensiunan. Tetapi Kapolres mengatakan,  terjadi dugaan tindak pidana  mentransmisikan informasi elektronik dan atau dokumen elektronik yang memiliki muatan pemerasan serta   pengancaman, atau mengirimkan informasi elektronik dan atau dokumen elektronik berisi ancaman kekerasan atau menakut nakuti yang ditujukan secara pribadi.

\"Korbannya Asmawi (45) swasta warga RT 10 Kelurahan Pensiunan Kecamatan Kepahiang,\" ujar Kapolres.

Pamen  yang sebentar lagi akan  menjabat Kapolres Bengkulu itu menerangkan,  untuk pelaku teror masih dalam penyelidikan pihaknya. Pelaku mengirimkan pesan singkat (SMS, red) berisi ancaman bahwa ia ( pelaku ) meletakkan bom dirumah korban dan bom tersebut akan meledak jam 23.00 WIB. Dipastikan jika teror hanya sebatas ancaman, sebab Kapolres sudah menerjunkan puluhan personil malam kejadian ke rumah korban. Setelah dilakukan pencarian tidak ditemukan barang-barang mencurigakan berupa bom di seputaran rumah korban.

\"Kepada petugas kepolisian korban mengaku selama ini tidak memiliki musuh, serta tidak ada permasalahan dengan siapapun,\" ungkap Kapolres. Sejauh ini belum diketahui motif aksi teror bom di Kelurahan Pensiunan, pihak kepolisian belum dapat memastikan apakah ada motif persaingan bisnis atau tidak. (320)

Tags :
Kategori :

Terkait