Tangis Haru Hiasi Dzikir Akbar

Rabu 15-03-2017,09:30 WIB
Reporter : redaksi
Editor : redaksi

BENGKULU, BE – Rangkaian dzikir akbar dalam rangka HUT Kota ke-298 sukses digelar kemarin (14/3). Ribuan masyarakat Kota Bengkulu mulai dari pedagang, nelayan, petani, buruh, guru, pelajar, PNS, legislatif, swasta, TNI/Polri dan semua kalangan lainnya, tampak memadati setiap sudut hingga halaman Masjid Agung At-Taqwa.

Dzikir, tahlil dan sholawat yang dipandu ustad nasional KH Muhammad Arifin Ilham ini, berhasil membawa masyarakat khyusuk dalam bermunajat kepada Allah SWT, bahkan tak sedikit dari masyarakat yang meneteskan air mata.

“Dzikir akbar ini gunanya untuk mengundang kasih sayang langit, pertolongan langit dan cinta langit, agar diturunkan keberkahan dari langit khususnya untuk Kota Bengkulu,” ujar Walikota H Helmi Hasan SE, usai melakukan dzikir akbar.

Kata Helmi, dzikir ini bukan hanya semata-mata untuk mendoakan keberkahan bagi kemajuan dan kesuksesan Kota Bengkulu, tetapi sekaligus mengajak masyarakat Kota Bengkulu untuk bertaubat, dengan cara bersholawat dan bermunajat kepada Allah SWT agar diampuni dosa-dosa yang pernah dilakukan selama ini.

Sekaligus diberikan pencerahan agar mata hati dari setiap masyarakat bisa terbuka untuk melihat kebesaran dan kekuasaan Allah SWT atas terciptanya bumi dan langit ini. Jika masyarakat sudah bertaubat memohon ampun kepada Allah SWT niscaya sikap dan prilaku setiap orang akan senantiasa berbuat kebaikan, tidak saling menyakiti, tidak saling menghina, memfitnah, dan mencaci maki, melainkan saling menyayangi antar sesama.

\"Harapan kita ada keberkahan nanti yang Allah berikan, seluruh keluarga di Kota Bengkulu menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah, waromah. Seorang suami cinta kepada istri, istri cinta kepada suami, anak-anaknya menjadi anak yang soleh dan solehah, berguna bagi bangsa dan negara kita dan kota khususnya,” jelas Helmi.

Sementara itu, dalam zikirnya KH Muhammad Arifin Ilham menyebutkan, hidup di dunia ini hanya sebentar, sedangkan jadwal kematian semakin hari semakin dekat, maka kehidupan masyarakat hanya soal menunggu waktu.

“Berdzikir bisa dimana saja, di rumah, tempat kerja, masjid, karena zikir tidak mengenal waktu. Setiap kita berdzikir maka kita semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT, semakin sering kita berdzikir maka menjadi obat bagi kita, dam doa kita semakin mustajab. Maka mulailah sekarang kita tundukkan kepada pejamkan mata dan kita berdzikir kepada Allah,” sampai Arifin Ilham saat memandu dzikir akbar.(805)

Tags :
Kategori :

Terkait