Kementerian BUMN Segera Tutup Beberapa Pabrik Gula

Minggu 12-03-2017,09:30 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

jpnn.com - Kementerian BUMN telah memiliki road map untuk meningkatkan kapasitas dan efisiensi pabrik-pabrik gula pelat merah.

Sepanjang 2016, total pabrik gula yang dimiliki BUMN, baik yang dikelola PT Perkebunan Nusantara III (Persero) sebagai holding company dan PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) sebanyak 45.

\"Pada tahun kemarin total produksi gula BUMN itu 1,2 juta TCD (ton of cane per day). Sementara total produksi nasional 2,2 juta ton, jadi masih mendominasi,\" kata Deputi Bidang Usaha Industri Agro dan Farmasi Kementerian BUMN Wahyu Kuncoro, Kamis (9/3).

Wahyu mengungkapkan, ironisnya, dari 45 pabrik gula yang dimiliki BUMN tersebut mayoritas usianya sudah di atas seratus tahun.

Dengan demikian, pabrik-pabrik tersebut kurang efisien.

Dari total pabrik gula tersebut, sebanyak 27 persen memiliki kapasitas di bawah 2.000 TCD.

Sementara yang memiliki kapasitas 2.000-3.900 TCD sebesar 48 persen.

Sedangkan 25 persen PG sudah memiliki kapasitas di atas 4.000 TCD.

\"Jadi nanti kami akan dorong untuk PG itu bisa memiliki kapasitas semuanya minimal 4.000 TCD, tapi ini akan bertahap,\" tegasnya.

Mulai tahun ini, setidaknya ada beberapa PG yang ditutup dalam upaya efisiensi tersebut.

Meski ada penutupan, namun ditargetkan produksi gula BUMN meningkat menjadi 1,2 juta TCD.

Pemerintah menargetkan produksi gula BUMN pada 2017 mencapai 1,6 juta ton.

Jumlah itu meningkat 33 persen dari realisasi 1,2 juta ton pada 2016.

\"Peningkatan produksi gula BUMN pada 2017 akan dicapai melalui program penataan ulang pabrik gula milik PT Perkebunan Nusantara (PTPN) dan PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) di Pulau Jawa periode 2016-2020,\" kata Wahyu.

Menurut Wahyu, saat ini kebutuhan gula nasional mencapai 5,7 juta ton per tahun.

Sebanyak 2,8 juta untuk kebutuhan konsumsi dan 2,9 juta ton untuk industri. \"Kontribusi pabrik gula BUMN terhadap kebutuhan nasional masih sangat kecil. Perlu upaya yang terstruktur dan berkesinambungan antara pengembangan atau membangun pabrik gula baru dengan kepastian ketersediaan bahan baku tebu terhadap kapasitas pabrik gula,\" katanya. (ers)

Tags :
Kategori :

Terkait