DLH Kewalahan Kelola Sampah

Selasa 28-02-2017,10:20 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

 Produksi Capai 40 Ton per Hari BENGKULU, Bengkulu Ekspress - Pemerintah Kota Bengkulu nampaknya harus bekerja keras mengelola sampah bila ingin mendapatkan piala Adipura tahun 2017 ini. Sebab, saat ini permasalahan sampah masih menjadi permasalahan serius. Bahkan, Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di kawasan Air Sebakul hingga saat masih masih minim fasilitas pengelolaan sampah. Sejauh ini Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bengkulu baru melakukan penanganan sekitar 35  hingga 40 persen sampah di TPA Air Sebakul.

Kepala DLH Kota Bengkulu, Syarnubi mengakui bahwa saat ini pengelolaan sampah di TPA belum begitu maksimal. Sebab, penimbunan sampah di TPA tersebut hanya dilakukan selama 1 minggu sekali. Akibatnya, penimbunan sampah pun tak mampu dihindari.

\"Untuk di TPA itu memang pengelolaanya belum begitu sempurna, tetapi kita akan berusaha untuk melakukan pengelolaan dengan cara setiap minggu kita akan melakukan penimbunan tanah. Jadi, sekarang posisi kita mengelolanya masih menggunakan sistem landfill atau dengan penimbunan,\" ungkapnya kepada Bengkulu Ekspress, kemarin (27/2).

Syarnubi menjelaskan, meski saat ini luas TPA di kawasan Air Sebakul sudah ditambah menjadi 7 hektare, sedangkan sebelumnya hanya 4 hekare, namun masih saja kurang untuk menampung sampah di Kota Bengkulu yang setiap harinya mencapai sekitar 40 ton.

\"Jadi, sekarang tinggal kelengkapan sarana saja yang belum kita penuhi. Seperti fasilitas yang disyarakatkan dalam penilaian Adipura, diantarabulldozer, excavator, grader serta loader.  Alat-alat tersebut sangat dibutuhkan mengingat volume sampah di Kota Bengkulu cukup besar,\" terangnya.

Selain kendala fasilitas TPA, Syarnubi menyebutkan kendala lainnya dalam memaksimalkan sampah di Kota Bengkulu adalah masih kurangnya tenaga kebersihan. Sebab, pada 2017 ini terjadi pengurangan tenaga kebersihan yang cukup signifikan yaitu145 orang.  Dengan demikian, tenaga kebersihan yang saat ini tidak cukup untuk mengcover seluruh wilayah di Kota Bengkulu.

\"Kami telah melakukan optimalisasi kepada semua pekerja bersih jalan agar bekerja itu betul-betul melaksanakan tugas. Sehingga pembagian lokasi kerja itu mengacu pada pembagian jam kerja per hari dibagi dengan luas kerja masing-masing,\" tukasnya.

Untuk itu ia mengharapkan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBDP) nantinya dapat dianggarkan untuk menambah tenaga kebersihan di Kota Bengkulu.

\"Kami berharap nanti dalam APBD P bisa ditambah tenaga untuk tukang sapu, kru mobil, dan penjaga TPA. Disamping itu juga ada beberapa ruas jalan yang saat ini kebersihannya belum optimal. Seperti daerah Kecamatan Muara Bangkahulu, mulai dari Jalan Kalimantan sampai Unib. Untuk itu penambahan personel kebersihan sangat perlu,\" pungkasnya.

Sementara itu, salah seorang warga yang tinggal di dekat TPA Air Sebakul mengeluhkan kerusakan yang terjadi pada kolam pengolahan air.

Ia mengaku sangat terganggu karena baunya sangat menyengat dan air yang keluar masih dalam keadaan kotor dan pekat.

\"Dulu kolam pengolahan ini ada tiga, kolam pertama untuk air yang sangat pekat, kemudian disaring ke kolam kedua, dan di kolam ketiga air sudah jernih dan dialirkan untuk dibuang. Tapi sekarang kolamnya tinggal satu sehingga air yang pekat langsung terbuang tanpa disaring terlebih dahulu,\" keluhnya.

Ia berharap Pemerintah Kota Bengkulu dapat lebih serius lagi dalam memperbaiki seluruh fasilitas di TPA tersebut. Sehingga tidak memberikan damapak buruk terhadap masyarakat sekitar.(311)

Tags :
Kategori :

Terkait