BENGKULU, BE - Wakil Walikota Bengkulu, Ir Patriana Sosialinda meminta agar para istri pejabat tidak banyak menuntut atau keinginan dari suaminya. Sebab, tuntutan istri tersebut bisa menyebabkan kasus korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) semakin merajalela. Karena suami akan menghalalkan segala cara untuk memenuhi permintaan istrinya.
Hal tersebut disampaikan Linda saat berkunjung ke bazar bulog pada acara peringatan hari ulang tahun Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Bengkulu kemarin (16/2).
Ia mengatakan peran wanita sangat besar dalam praktek KKN . \"Menurut survei yang saya baca, praktik KKN yang merajalela sekarang tidak terlepas dari peran para wanita sebagai istri yang tidak berdaya secara ekonomi,\" ujarnya.
Dijelaskannya, para wanita yang tidak berdaya secara ekonomi ini adalah para wanita yang hanya menggantungkan penghasilan kepada suaminya. Mereka cenderung merongrong para suami untuk mendapatkan penghasilan lebih.
\"Mereka hanya mengaharap dari uang suami karena mereka tidak mandiri secara ekonomi,\" jelasnya.
Diakuinya, hal tersebut menjadi faktor pendorong dilakukannya praktik kecurangan oleh kebanyakan para suami untuk memenuhi tuntutuan istrinya.
\"Akhirnya ditempuhlah cara yang salah yakni korupsi, meskipun dia sendiri tahu korupsi sangat berbahaya,\" lanjutnya.
Menurutnya, para wanita sekarang sudah seharusnya mandiri secara ekonomi hingga mampu membuka usaha atau berwirausaha sendiri.
\"Dengan berwirausaha mampu menumbuhkan jiwa yang mandiri, produktif, dan berdaya saing,\" imbuhnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, sekarang jalan terbaik adalah menumbuhkan semangat para wanita dengan terus memotivasi mereka untuk mulai membangun usahanya sendiri dan membentuk kemandiriannya sendiri.
\"Sekarang tugas kita untuk memotivasi para wanita terutama para istri untuk dapat mandiri secara ekonomi sehingga tidak hanya bisa menuntut terus kepada suami,\" tutupnya.(cw2)