Jembatan Dermaga Belum Tersentuh

Selasa 14-02-2017,13:40 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

BENGKULU, BE - Masyarakat yang tinggal di kawasan RT 11 Kelurahan  Sumber Jaya Kecamatan Kampung Melayu mengeluhkan kondisi jembatan dermaga yang rusak parah atau tidak layak. Padahal jembatan tersebut merupakan jalur para warga setempat untuk menaikki kapalnya sekaligus akses jalan untuk membawa hasil tangkapan ikannya setelah melaut. Mendapat laporan tersebut, Wakil Ketua II DPRD Kota Bengkulu Teuku Zulkarnain SE mengajak Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum kota, Syafriandi MSi untuk mengecek langsung ke lokasi tersebut. Saat dicek, jembatan yang terbuat dari kayu itu sudah sangat rapuh dan memprihatinkan. Bahkan tak jarang warga setempat yang jatuh sehingga menyebabkan luka-luka  karena tak sengaja terpinjak bagian yang rapuh.

“ Ya jembatan ini sudah lama, dan sudah banyak yang jatuh tapi belum pernah diperbaiki. Padahal setiap hari lewat jembatan itu untuk menuju ke kapal,“ ungkap Marni salah satu warga setempat.

Menurut Waka II DPRD kota, Teuku Zulkarnain SE, sebelumnya kawasan tersebut merupakan lahan milik PT Pelindo II Cabang Bengkulu, namun saat ini lahan tersebut sudah diserahkan ke Pemerintah Kota Bengkulu sehingga persoalan ini menjadi tanggungjawab Pemkot. Sebab itu, ia meminta agar hal ini menjadi perhatian Dinas PU untuk segera dibangun di tahun 2017 ini. Karena banyak kepala keluarga di kawasan tersebut yang melewatinya saat hendak pergi melaut, belum lagi banyak pula orang-orang yang ingin pergi memancing di daerah tersebut.

“Bisa saja PU nanti menggunakan dana tanggap darurat bencana untuk membantu masyarakat itu. Karena kondisinya sekarang sangat rawan sekali, mulai dari anak-anak dan ibu-ibu sudah sering jatuh,” terang politisi PAN ini.

Sementara itu, Plt Kadis PU kota, Syafriandi MSi berjanji akan membangun jembatan tersebut pada bulan Mei mendatang dengan digantikan menggunakan bahan kayu yang lebih tebal dan representatif untuk dilalui para nelayan.

“Paling kita membutuhkan biaya sekitar Rp 100 sampai Rp 150 juta, kita buat sama dengan seperti ini tapi kita ganti dengan kayu yang lebih tebal dan pondasi yang lebih kokoh sehingga menjadi layak untuk dilewati,” jelas Andi.  (805)

Tags :
Kategori :

Terkait