Salah seorang pemilik warung dikawasan gunung, Emi (33), warga Desa Taba Teret menjelaskan, salah satu upaya yang dilakukan oleh ia dan warga lainnya adalah membuat siring atau drainase di sekitar jalan nasional itu.
Hal ini dianggap perlu untuk menjaga agar luapan air yang berasal dari gunung tidak mengikis badan jalan.
\"Jika dibiarkan, jalan ini akan cepat mengalami kerusakan,\" ungkap Emi.
Menurut Emi, pemerintah pusat seharusnya segera melakukan perbaikan dengan memasang penahan tebing agar jalan itu tidak longsor.
\"Jalan ini merupakan satu-satunya akses penghubung menuju Kabupaten Kepahiang dan kabupaten lainnya. Seharusnya jalan ini lebih diprioritaskan pembangunannya,\" tambah Emi.
Selain siring permanen, pihaknya juga mengharapkan agar pemerintah segera membangun pelapis tebing untuk mengantisipasi terjadinya longsor. Bahkan, beberapa titik jalan sudah dikategorikan dalam kondisi darurat dan nyaris membuat jalan menjadi terputus.
\"Yang paling parah adalah jalan yang terdapat tepat di depan warung saya. Dari tahun ketahun kerusakan semakin parah dan mengikis bagian pinggir aspal,\" bebernya.
Melihat kondisi jalan saat ini, lanjutnya, tidak sedikit pengguna jalan mengalami kecelakaan lalu lintas (lakalantas), terutama yang berasal dari luar Kabupaten Benteng dan sama sekali tak mengetahui medan jalan.
\"Akibat tidak adanya rambu-rambu jalan, tidak sedikit pengguna kendaraan terperosok. Kami harap pemerintah pusat bisa mengucurkan dana untuk memperbaiki jalan nasional ini,\" pintanya.(135)