Pihaknya menargetkan, tahun 2019 mendatang seluruh warga miskin tersebut mendapatkan program tersebut dan menerima kartu untuk berobat gratis. Tetapi akan disesuaikan dengan tersedianya anggaran. Tahun 2017 ini anggaran yang di plotkan Rp 2 miliar. Tahun 2018 telah dimasukan dalam perencanaan sebesar Rp 4 miliar. Pun untuk tahun berikutnya akan diusulkan lebih besar lagi.
“Meskipun secara bertahap. Kita maksimalkan agar seluruh warga miskin tersebut mendapatkan pelayanan kesehatan gratis,” katanya. Ia mengatakan, jaminan kesehatan gratis tahun ini, khususnya warga miskin sebanyak 7 ribu. Bukan berarti warga miskin lainnya tidak bisa berobat gratis. Karena dari total kuota tersebut, ada kuota kosong.
“Yang baru terisi dengan nama lengkap dan alamat 3.480. Sebanyak 3.520 kuota yang masih kosong. Warga miskin yang akan mendapatkan pelayan kesehatan gratis dapat menggunakan kuota kosong tersebut. Meskipun masih sangat jauh dengan jumlah warga miskin yang ada. Minimal warga miskin sakit tetap dapat berobat,” demikian Khairul. (900)