Pisau Masih Menancap, Dirujuk ke Palembang
HERI Irawan (48), warga Jalan Kuala Alam RT 16 Rw 47 Kelurahan Nusa Indah Kecamatan Ratu Agung Kota Bengkulu yang menjadi korban penujahan akan dirujuk ke Rumah Sakit M Husien Palembang. Karena, senjata tajam (sajam) jenis pisau masih menancap di bagian belakang tubuhnya. Bahkan, kondisi fisik korban menurun. Mau tahu selengkapnya, simak laporan berikut ini.
Budhi Sulaksono - Kota Bengkulu
SEHARI - harinya korban dikenal tidak memiliki musuh. Karena korban selalu ramah dan baik sesama teman maupun warga sekitarnya.
\"Saya mendapat kabar tersebut sekitar pukul 05.00 WIB dari warga yang membawa ayah ke rumah dan teriak-teriak sambil mengetuk pintu. Setelah kita keluar, kita meliat ayah sudah tertusuk pisau di bagian belakangnya,\" terang anak kandung korban, Deby Heriyani (27).
Ia mengatakan, selama hidupnya ayah tidak memiliki musuh dengan siapapun, bahkan ayah terbilang orangnya suka bergaul apa lagi sesama pedagang dan masyarakat sekitar pasar dan lingkungan rumahnya, sehingga sebagai keluarga dan anak tidak sama sekali menyangka jika ayah akan jadi seperti ini dan harus menderita seperi saat ini.
\"Ayah tidak pernah ada musuh, bahkan teman ayah sangat banyak karena ayah orangnya periang dan suka bergaul dengan siapapun,\" ucapnya.
Ia menyebutkan, sewaktu ayah ingin pergi belanja kepasar memang tidak memiliki firasat apa-apa. Ayah seperti biasa pergi pagi untuk membeli bahan membuat pentol bakso dan selama ini baik-baik saja dan tidak ada masalah.
\"Baik ibu maupun saya tidak memiliki perasaan apapun, hanya saja waktu ayah mau pergi kita bilang hati-hati ayah karena jalan licin habis hujan,\" tuturnya sambil berlinang air mata.
Saat ini kondisi ayah memang sadar dan bisa berkomunikasi, tetapi untuk pisau yang menancap dibagian belakang ayah belum bisa dicabut karena berdasarkan hasil ronsen dan CT-Scan, pisau yang tertancap di bagian belakang ayah mengenai paru-paru dan bagian syaraf. Sedangkan untuk bedah operasi di Rumah Sakit M Yunnus tidak memiliki alat secanggih tersebut. Sehingga berdasarkan saran dokter dirujuk ke rumah sakit Muhammad Husein Palembang.
\"Kita tahu biaya operasi sangat mahal sedangkan kita hanya keluarga biasa. Sehingga ini menjadi pukulan dan ujian yang luar biasa bagi keluarga kami, tetapi kami harus yakin jika Allah SWT menghendaki ayah tetap sembuh dan bisa berkumpul bersama-sama lagi, pasti itu akan terjadi,\" ungkapnya saat itu.
Ia menyebutkan, untuk saat ini memang pihaknya sedikit mengalami kesulitan dalam soal pendanaan. Tetapi ia berkeyakinan Allah tidak akan menguji umatnya diluar batas kemampuannya. Pihak keluarga pasrah dan berserah diri jika itu sudah jalan terbaik bagi ayah dan apapun nanti hasilnya akan diterima dengan hati yang ikhlas.
\"Kita masih sangat mengharapkan ayah sembuh sehingga bisa berkumpul kembali bersama kita. Tetapi jika hal yang lain berkata, kita pun sudah siap menerimanya,\" paparnya.
Ia mengatakan, saat ini kondisi ibu nya sangat terpukul dan shock akibat apa yang terjadi pada ayah. Ia sebagai anak hanya bisa menghibur dan membuat ibu tetap tegar dalam menghadapi masalah ini dan ia meminta kepada masyarakat Bengkulu agar selalu memberikan doanya untuk kesembuhan ayahnya.
\"Saya dan ibu sangat meminta bantuan berupa doa bagi kesembuhan ayah dan semoga sewaktu di Palembang ayah bisa segera dioperasi nantinya,\" ucapnya.
Ia menyampaikan, hingga saat ini kejelasan kenapa ayah bisa ditusuk belum bisa dimengerti. Kemungkinan memang ada yang ingin merampok ayah atau memang ini merupakan salah sasaran, tetapi semua itu biarlah pihak kepolisian yang mengusutnya dan sudah diserahkan ke pihak yang berwajib untuk menyelesaikan kasus ini.
\"Kita serahkan semuanya kepada pihak Kepolisian, yang terpenting nomor plat pelaku sudah kita serahkan, tetapi kita sangat berharap pihak Kepolisian bisa secepat mungkin menagkap dan memburu pelaku yang sudah menusuk ayah saya hingga seperti ini,\" tegasnya.(529)