BENTENG, BE - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng) saat ini tengah mempersiapkan logistik pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Benteng, 15 Februari 2017 mendatang.
Ketua KPU Kabupaten Benteng, Asmara Wijaya ST menjelaskan, proses pendistribusian logistik Pilkada baru akan dilakukan pada awal bulan Februari 2017 mendatang.
\"Direncanakan, proses pendistribusian logistik sudah kita mulai pada tanggal 8 Februari 2017. Yang jelas, H-1 pencoblosan seluruh logistik Pilkada sudah sampai ke seluruh Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) se-Kabupaten Benteng,\" ungkap Asmara.
Lebih lanjut dijelaskan Asmara, menghadapi Pilkada tahun ini, KPU akan menggunakan kotak dan bilik suara lama, yakni yang digunakan pada pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Bengkuku akhir tahun 2015 lalu. Pihaknya akan menyiapkan sebanyak 1 kotak suara dan 2 bilik suara untuk setiap tempat pemungutan suara (TPS).
\"Pada Pilkada 2017 ini, Kabupaten Benteng memiliki 213 TPS yang akan menjadi pusat pemungutan suara. Setiap desa memiliki jumlah TPS yang berbeda sesuai dengan banyaknya daftar pemilih tetap (DPT),\" tambah Asmara.
Bersamaan dengan kotak dan bilik suara, pihaknya juga akan menyalurkan logistik lain. Seperti alat pencoblosan berupa paku, formulir perhitungan surat suara, tinta, bantalan serta segel.
Terkhusus surat suara, lanjut Asmara, pihaknya memastikan bahwa hanya 3 pasangan calon (paslon) tercatat sebagai peserta. Hal ini dipastikan setelah pihaknya mendapatkan keputusan dari Mahkamah Agung (MA) RI terkait penolakan gugatan yang disampaikan salah satu calon Bupati (Cabu), Ir Henry Koestomo beberapa waktu lalu.
Sesuai dengan aturan, pihaknya hanya akan mencetak surat suara sesuai dengan jumlah DPT Pilkada tahun 2017, yakni berjumlah 80.380 surat suara. Selain itu, pihaknya juga akan mencetak surat suara tambahan sebanyak 2,5 persen dari DPT yang berbasis TPS.
\"Memastikan proses pencetakan surat suara berjalan mulus, kami akan segera berkoordinasi dengan pihak PT Mancana Nanjaya di Klaten, Jawa Tengah selaku pihak yang mencetak surat suara,\" demikian Asmara Wijaya. (135)