Angka Kemiskinan Meningkat

Rabu 11-01-2017,12:10 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

BENTENG, Bengkulu Ekspress - Berdasarkan hasil survei sosial ekonomi nasional (Sosnas) yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng) pada tahun 2015, sebanyak 8.930 atau 8,33 persen penduduk Kabupaten Benteng masih tergolong miskin.

Demikian disampaikan Kepala BPS Kabupaten Benteng, Tina Wahyufitri MSi melalui Kasi Statistik Sosial, Aswien Oktavian Perdana SSt kepada Bengkulu Ekspress, Selasa (10/1) kemarin.

Aswien mengungkapkan, jumlah tersebut diperoleh dari hasil pendataan dan perhitungan yang dilakukan oleh BPS dengan menggunakan sample sebanyak 440 penduduk yang tersebar di 10 kecamatan se-Kabupaten Benteng.

\"Pengambilan kesimpulan itu kita lakukan dengan metode sampling,\" tambah Aswien.

Dalam analisanya, lanjut Aswien, warga yang dikatakan miskin dengan melihat banyaknya kalori yang dikonsumsi oleh setiap penduduk tersebut.

\"Pengukurannya dengan menggunakan kalori. Jika diubah dalam angka, garis kemiskinan untuk penduduk adalah Rp 308.010 perbulan. Dikatakan miskin, jika konsumsi kalorinya berada dibawah garis kemiskinan,\" ungkap Aswien.

Dijelaskan, dari pendataan yang dilakukan, jumlah angka kemiskinan di Kabupaten Benteng selalu mengalami peningkatan, terutama sejak tahun 2010 lalu (lihat grafis,red). Berbagai faktor pun diprediksi menjadi pemicu meningkatnya angka kemiskinan itu. Dimulai dari anjloknya harga komoditi pertanian hingga kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang terjadi sejak tahun 2013 lalu.

\"Penduduk di Kabupaten Benteng mayoritas hidup dari hasil perkebunan, seperti sawit dan karet. Sebab itulah, penurunan harga komoditi pertanian secara otomatis membuat pendapatan warga menurun. Imbasnya, pemenuhan kalori (asupan makanan) untuk kehidupan sehari-hari juga mengalami penurunan,\" tutup Aswien.(135)

Tags :
Kategori :

Terkait