MoU Bank Bengkulu, Polres dan Telkom

Selasa 20-12-2016,09:40 WIB
Reporter : redaksi
Editor : redaksi

Salurkan CSR dan Perkuat Sistem Keamanan Perbankkan

BENGKULU, BE- PT Telkom wilayah Bengkulu memberikan pembekalan dan penyaluran dana Corporate Social Responsibility (CSR) Telkom, melalui pinjaman bergulir program kemitraan periode triwulan IV tahun 2016.

Besaran dana yang disalurkan pada triwulan IV ini mencapai Rp 1,5 miliar untuk 37 mitra binaan. Mulai sektor Industri, jasa, perdagangan, perikanan, perkebunan, dan peternakan. Dana CSR ini lebih tinggi dibanding triwulan sebelumnya yang hanya Rp 1,1 miliar.

Ditargetkan pada 2017 mendatang penyaluran CSR ini mencapai Rp 2 miliar, dengan 50 an mitra binaan. Penyerahan CSR itu bersamaan dengan penandatangan nota kesepahaman program pemasaran indihome dengan Polresta, Sekaligus penandatanganan nota kesepahaman sinergi Bank Bengkulu.

Penandatangan MoU kerjasama dilakukan Kapolres Bengkulu AKBP Ardian Indra Nurinta, S.Ik, Direktur utama Bank Bengkulu, Agusalim SE MM, Staf Ahli Walikota Bidang Hukum dan Politik Taufiq Mantan, dan GM Telkom Witel Bengkulu Nugroho Setio Budi. Penyerahan dan penandatangan nota kesepahaman berlangsung diaula utama Telkom, kemarin (19/12).

Direktur utama Bank Bengkulu, Agusalim SE MM, menuturkan nota kesepamahan ini untuk penyediaan dan penggunaan layanan informasi dan teknologi, sekaligus kerjasama penyaluran CSR PT Telkom dan Bank Bengkulu.

\"Bank bengkulu menjadi mitra PT Telkom untuk penyaluran terhadap mitra binaannya, \" kata Agusalim.

Bank Bengkulu sangat menyambut baik dan mengsuport transaksi keuangan UMKM binaan Telkom. Kedepan setelah dapat binaan pt telkom bila mau memngembangkan lebih maksimal lagi, dan kami akan memilah bagi usaha yang produktif. Kerjasama ini, tidak menutup kerjasama lain, e-tilang, dan kerjasama dengan Telkom yang memiliki jaringan lebih luas, diharapkan mampu menjangkau masyarakat luas pula. \"Program yang berkaitan dengan kebutuhan masyarakat akan kita kaitkan dengan tekonologi, sinergi ini memberikan layanan terbaik bagi seluruh stakeholder, \" cetusnya.

Yang menjadi kendala adalah investasi Bank Bengkulu yang masih dibawah 1 triliun, sehingga belum bisa menjadi pendevisa karena modal masih kecil.

Agussalim berharap pemerintah daerah mengsuport anggaran, sinergisitas bank bengkulu ditingkatkan kembali. Saat ini Bank Bengkulu telah memiliki 11 kantor, 28 KCP, serta 56 anjungan tunai mandiri (ATM) yang bisa menjangkau masyarakat yang membutuhkan layanan perbankan.

Dan pada tahun 2017 menambah jaringan bank bengkulu sehingga jangkauan akan semakinluas. Harapannya dengan infertilitas ini bisa berkontribusi lebih baik lagi.

Bangun Sistem Keamanan Perbankkan Disisi lain, Kapolresta Bengkulu, AKBP Ardian Indra Nurinta, S.Ik, dalam nota kesepahaman itu menuturkan jika sistem keamanan yang diterapkan di perbankan masih parsial dan tidak terkoneksi dengan aparat kepolisian.

Padahal Standar operasional untuk pengamanan di perbankan harus ada keamanan, contohnya pemasangan CCTV. Dengan adanya kerjasama ini maka kedepan ada koneksitias sistem keamanan perbankan dengan polisi. Ini bentuk antisipasi dini dalam menekan kejadian luar biasa, pihak kepolisian cepat mengambil tindakan.

Lebih lanjut dikatakan Ardian, dari 17 perbankan di Bengkulu hanya ada tiga perbankan yang sistem keamananya terkoneksi dengan kepolisian. \"Baru 3 dari 17 bank yang sistem keamananya terkoneksi dengan kepolisian yakni Bank Bengkulu, BTN dan BRI,\" katanya.

Kedepan seluruh perbankan diminta untuk memasang sistem keamananya terkoneksi dengan polres. Pemasangan sistem keamanan melalui CCTV itu dilakukan dibeberapa titip seperti kasir, tempat tunggu (lobi), tempat parkir, dan jalan. \" Ini untuk melihat situasi perharinya, \" jelasnya.

Tidak hanya diperbankan, semua instansi perempat jalan titik rawan di jalan akan dikasih CCTV. Upaya ini dilakukan supaya aparat bisa melakukan tindakan cepat jika terjadi pelanggaran atau kejadian. Pemasangan tehnisnya, pihak Telkom yang akan membantunya. \"Saya sudah menyiapkan satu ruang khusus untuk pembuatan call center, disana 24 jam akan memonitor CCTV dan panic bottom.

\" Panic bottom ini, jika tombol ditekan akan ada nomor pengambil kebijakan yang terhubungi serentak, untuk meminta pertolongan. Dan sistem ini diterapkan di Lampung. Dengan begitu satpam tidak perlu mengontak kepolisian, \" katanya.

Dan dari 3 perbankan yang telah menerapkan sistem keamanan ini, sudah kita lakukan ujicoba, dan sudah berhasil namun baru 3 nomor saja. Untuk itu nanti sistem ini akan kita terapkan seluruh perbankan dan instansi. Jaringan ini diperlukan kerjasama pihak telkom, bagaimana tehnisnya, inilah diperlukan kerjasama dengan Telkom.

Sementara itu GM Telkom Witel Bengkulu Nugroho Setio Budi, siap mengsuport sistem keamanan perbankan dengan kepolisian.Karena PT Telkom dan Kepolisian memiliki tugas yang sama dalam mengamankan jaringan informasi dari sabang hingga merauke.

Menurut Budi, pemasangan sistem keamanan seperti CCTV sebenarnya sudah semua terkoneksi,supaya bisa terbubung dengan kepolisian dan tidak menganggu perbankan, diperlukan IT yang spesifik. \"Disini hanya tinggal menambahkan alat membaca saja, diprediksi sistem keamanan ini tahun 2017 sudah bisa launching,\" katanya. (247)

Tags :
Kategori :

Terkait