JAKARTA – Letnan Satu (Lettu) Yohanes Syahputra, satu satu awak helikopter jenis Bell 412 milik TNI AD yang jatuh di pegunungan di Desa Long Sulit, Malinau, Kalimantan Utara (Kaltara) pada 24 November lalu, telah ditemukan.
Yohanes dikabarkan dalam kondisi selamat dan saat ini sedang berada dalam perawatan warga di sekitar jatuhnya helikopter tersebut.
Kabar tersebut juga diketahui dari sebuah foto yang beredar di media sosial yang menampakkan Yohanes bersama tiga orang warga di dalam sebuah rumah.
Di dalam foto tersebut, Yohanes yang duduk didampingi tiga warga sedang menunjukkan seragam tugas yang dikenakannya saat ditemukan warga.
Kabar mengenai kondisi terbaru Yohanes tersebut juga dibenarkan oleh Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Wuryanto saat dihubungi Jawa Pos, kemarin (8/12).
“Iya itu benar Yohanes dari fotonya. Kami juga baru tahu pukul 15.00 WIB tadi (kemarin, Red),” kata Wuryanto.
Wuryanto mengatakan bahwa Tim SAR dan anggota TNI dari Kodam VI/Mulawarman langsung bergerak ke lokasi rumah warga tempat Yohanes ditampung dan melakukan penjemputan. “Rumah warganya ada di Long Sulit,” ujarnya.
Namun, lokasi rumah warga tersebut tidak mudah dijangkau. Karena itu, Wuryanto mengatakan bahwa tim penjemput akan menggunakan helikopter untuk menuju ke sana.
“Komunikasi juga belum lancar di sana. Dan perjalanan ke sana 7 jam dari Kodam Mulawarman,” tuturnya.
Dia juga mengungkapkan bahwa kondisi Yohanes saat ini juga mengalami luka-luka. Terutama di bagian tangan dan kaki.
“Itu saja informasi yang ada karena komunikasi ke sana masih sulit,” imbuhnya.
Yohanes bukan satu-satunya korban yang selamat dalam insiden maut tersebut.
Sebelumnya Tim SAR dan TNI juga telah mengevakuasi Lettu CPN Abdi Darmain dalam kondisi selamat. Sementara tiga awak helikopter lainnya yakni Lettu CPN Ginas Sasmita Aji, Sertu Bayu Sadeli Putra, dan Praka Suyanto ditemukan gugur dan sekarang telah dimakamkan di daerah asal masing-masing.
Dihubungi terpisah, Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) Brigjen TNI M. Sabrar Fadhilah mengatakan bahwa pihaknya masih melakukan pengecekan ulang terkait kondisi Yohanes saat ini.
Hal tersebut perlu dilakukan agar tidak menimbulkan spekulasi atau pemberitaan yang simpang siur.
“Saya mohon diberi waktu untuk melakukan pengecekan. Karena ini perlu dicek. Agar nanti bisa disampaikan informasinya secara utuh kepada masyarakat,” ujar Fadhila. (dod)