Penyebaran HIV/AIDS Bengkulu 5 Besar Nasional

Jumat 02-12-2016,09:00 WIB
Reporter : redaksi
Editor : redaksi

BENGKULU, BE - Provinsi Bengkulu ternyata masuk dalam 5 besar dengan angka pertumbuhan penyebaran Human Immunodeficiency Virus dan Acquired Immune Deficiency Syndrome (HIV/AIDS) di seluruh Indonesia. Hal ini disampaikan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bengkulu, Herwan Antoni SKM MKes saat sosialisasi dan pengecekan HIV/AIDS di kawasan lokalisasi RT 8 Kelurahan Sumber Jaya Kecamatan Kampung Melayu, Kota Bengkulu, dalam rangka memperingati hari HIV/AIDS Internasional, Kamis (1/2).

Ia menjelaskan, pertumbuhan warga yang menderita HIV/AIDS di Provinsi sangat cepat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Saat ini saja di Kota Bengkulu ada sekitar 542 kasus HIV/AIDS yang didata oleh Dinkes Kota Bengkulu.

Sementara itu, untuk tahun 2016, dari Januari - November tercatat sekitar 41 kasus HIV/AIDS di Kota Bengkulu.

\"Dari 798 Kasus HIV/AIDS di Provinsi Bengkulu, 67 % ada di Kota Bengkulu,\" ungkapnya.

Ia mengungkapkan, di Provinsi Bengkulu, selama 2016 ini tercatat sebanyak 22 orang meninggal dunia akibat HIV/AIDS, dan 16 orang diantaranya berasal dari Kota Bengkulu. \"Kalau kita perhatikan data dari tahun ke tahun itu, ada kecenderungan meningkat, kalau tahun kemarin di Kota Bengkulu ada 38 orang tahun ini menjadi 41 orang,\" bebernya.

Kendati angka pengidap HIV/AIDS di Kota Bengkulu meningkat dari tahun sebelumnya, ia mengaku bahwa Dinkes Kota Bengkulu terus melakukan upaya sosialisasi bahaya HIV/AIDS kepada masyarakat Kota Bengkulu.

\"Kita rutin melakukan pemeriksaan kepada kelompok yang beresiko terkena HIV/AIDS bahkan juga kekelompok yang tidak beresiko,\" tegasnya.

Ia mengemukakan, saat ini penyakit HIV/AIDS tidak hanya berisiko terhadap mereka yang suka melakukan seks bebas saja, melainkan masyarakat yang tidak pun juga memiliki kecenderungan untuk terinfeksi penyakit HIV/AIDS.

Lanjutnya, Pemerintah Kota Bengkulu tahun 2017 nanti akan menganggarkan dana dari APBD untuk pencegahan HIV/AIDS. Anggaran tersebut untuk kegiatan rutin pemeriksaan dan sosialisasi. \"Mudah-mudahan tahun 2017 nanti dananya ada, jadi kita bisa sosialisasi ke lapas, warung remang-remang, termasuk tempat lokalisasi,\" ujarnya.

Rencananya, untuk menekan tingginya angka pengidap HIV/AIDS di Kota Bengkulu, Dinkes Kota Bengkulu tahun 2017 nanti akan melakukan pembinaan terhadap warga lokalisasi RT 08 Kelurahan Sumber Jaya, komunitas waria, dan kelompok gay.

Ia menilai, tingginya angka pengidap HIV/AIDS tersebut, selain disebabkan oleh kelompok seks bebas, juga disebabkan oleh semakin banyaknya angka laki-laki yang suka sesama jenis.

\"Kita akan upayakan pendekatan kepada kelompok gay ini, karena saat ini kelompok gay ini sangat tertutup, jadi susah untuk kita bina dan kita jangkau,\" imbuhnya.

 Tes HIV/AIDS di Eks Lokalisasi

Selain itu, Dinkes Kota bekerjsama dengan Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi Bengkulu, kemarin menggelar sosialisasi dan pemeriksaan HIV/AIDS terhadap warga RT 8 Kelurahan Sumber Jaya Kecamatan Kampung Melayu biasa disebut warga eks lokalisasi.

Herwan mengatakan, bila ada warga di lokalisasi yang terkena HIV/AIDS Dinkes Kota Bengkulu akan memberikan perlindungan dan pengobatan.

\"Nanti bila ada yang terbukti terinveksi HIV/AIDS kita akan rujuk ke Rumah Sakit M Yunus,\" pungkasnya.

Salah satu warga lokalisasi RT 08 Kelurahan Sumber Jaya Pulau Baai, sebut saja Mawar mengatakan, dengan adanya pemeriksaan HIV/AIDS yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Bengkulu ini akan memberikan rasa aman bagi para wanita di lokalisasi

. \"Pemeriksaan kayak gini bagus untuk kami, biar tahu kena penyakit HIV/AIDS atau tidak,\" ungkap Mawar yang telah 3 bulan bekerja di lokalisasi tersebut. Wanita asal Jawa Barat tersebut mengaku baru pertama kalinya melakukan pemeriksaan HIV/AIDS.

Selain melakukan sosialisasi dan pemeriksaan HIV/AIDS, Dinkes Kota Bengkulu juga membagikan alat kontrasepsi (kondom) kepada para warga lokalisasi.

Jauhi Virusnya, Bukan Orangnya

Sementara itu, ratusan aktivis dan beberapa komunitas di Kota Bengkulu menggelar aksi damai dalam peringatan hari HIV/AIDS Internasional yang jatuh 1 Desember kemarin.

Aksi yang dimulai di depan bundaran patung kuda Simpang Lima Ratu Samban ini menyerukan tolak diskriminasi terhadap Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA).

Aksi ini diikuti oleh ratusan aktivis diantaranya perwakilan dari Dinas Kesehatan Provinsi dan Kota Bengkulu, Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi dan Kota Bengkulu, LSM Pesona, KIPAS, PKBI, Poltekkes Provinsi dan Kemenkes, Stikes dan Akbid Dehasen, Serta anggota COSMIC FISIP Universitas Bengkulu (UNIB).

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bengkulu, Herwan Antoni, yang hadir dalam aksi itu mengatakan, tujuan dilakukan aksi ini adalah untuk memperingati Hari HIV/AIDS Internasional.

\"Aksi ini merupakan bentuk keprihatinan terhadap para ODHA di Provinsi Bengkulu, karena para ODHA di Provinsi Bengkulu kehadirannya masih didiskriminasi. Hal ini yang membuat para ODHA masih malu menunjukkan dirinya,\" ungkapnya, kemarin (1/12).

Ia juga menyerukan warga agar tidak merasa takut bergaul dengan ODHA. Pasalnya, selama ini terjadi salah informasi terkait media penularan virus HIV.

\"Penyebaran virus HIV/AIDS itu tidak melalui kontak langsung/bersentuhan dengan penderita, tapi melalui seks bebas, penggunaan jarum suntik yang bergantian, dan faktor keturunan. Jadi jauhi virusnya bukan orangnya,\" tambahnya.

Aksi simpatik tersebut juga diwarnai aksi teatrikal oleh COSMIC Fisip UNIB yang mengecat hitam dan putih seluruh tubuhnya bertuliskan \"NO HIV\" yang menggambarkan penolakan terhadap prilaku tidak sehat yang bisa meningkatkan penularan virus HIV/AIDS serta penolakan untuk diskriminasi terhadap ODHA.

\"Tujuan adegan teatrikal ini adalah untuk menarik perhatian para pengendara dan masyarakat yang melintas agar menaruh perhatian khusus terkait dengan virus HIV/AIDS maupun kepedulian terhadap para ODHA. Selain itu kami juga membagikan pita merah kepada semua peserta sebagai bentuk simpati kepada para ODHA,\" ujar Opi Krisna, selaku Ketua COSMIC Fisip UNIB.

Koordinator lapangan dari aksi ini Ahmad Yuliansyah SKM MKM menambahkan, bahwa aksi ini terselenggara berkat dukungan dari Dinkes Provinsi Bengkulu. \"Harapan saya, aksi ini dapat menjadi agenda rutin disetiap tahunnya sebagai dukungan dan bentuk kepedulian kita terhadap odha,\" pungkasnya.(cw1/cw2)

Tags :
Kategori :

Terkait