Mian: PNS Tak Boleh Ikut Demo 212
ARGA MAKMUR, BE- Komando Distrik Militer (Kodim) 0423/BU menggelar acara untuk membangkitkan kembali persatuan Negara Kesatuan Republik Indonesi (NKRI). Ini dilakukan untuk mengatasi munculnya isu serius yang ingin memecah belah (NKRI).
Acara ini dipusatkan di Alun-alun Rajo Malim Paduko di jantung Kota Arga Makmur, kemarin (30/11).
Ribuan massa, mulai dari kalangan Pegawai Negeri Sipil (PNS), para siswa dan mahasiswa, organisasi kepemudaan, organisasi masyarakat (ormas) serta berbagai kalangan lainnya ikut dalam acara ini. Bupati BU Ir Mian memberikan peringatan kepada seluruh Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang akan ikut dalam aksi 212 tersebut.
Menurutnya masih banyak pekerjaan dan kontribusi lain yang dilakukan pegawai, dari pada harus ikut aksi itu.
‘’Kita tidak mengarahkan, tidak menganjurkan, tapi untuk efisiensi dan efektifitas serta kerjaan anda selaku PNS. Karena jangan sampai pelayanan kepada masyarakat menjadi terganggu akibat mengikuti aksi itu,’’ ujarnya saat ditemui usai acara.
Disamping itu, Bupati mengatakan acara ini merupakan hal positif yang harus dilakukan. Ini juga merupakan langkah proaktif serta langkah bijak yang diambil guna membangkitkan kembali rasa nasionalisme, kebangsaan dan semangat kebhinekaan untuk NKRI satu.
‘’Tujuannya adalah untuk menyatukan semua elemen. Dan ini merupakan langkah baik yang diambil oleh Dandim, Polres serta seluruh yang terlibat,\" ungkapnya.
Tak hanya itu Bupati menegaskan melalui acara ini untuk meningkatkan spirit nasionalisme. Seyogyanya sebagai manusia harus selalu diingatkan. Salah satunya melalui acara Gerakan Nasional Nusantara Bersatu. \"Sebagai manusia, kita harus selalu diingatkan dan diingatkan. Ini akan membuat rasa patriotisme kita semakin meningkat,’’ tuturnya.
Dalam acara ini juga, Dandim 0423/BU Letkol Czi Syaiful Rachman SE menyampaikan tujuan pelaksanaan acara untuk membangkitkan kembali rasa persatuan NKRI. Hal ini karena untuk mengantisipasi terpecah belahnya NKRI akibat ancaman serius dari pihak asing. Acara ini terangnya juga menindaklanjuti ajakan Panglima TNI. ‘’Ini untuk membuktikan bahwa bangsa Indonesia masih satu, tidak tercepah belah oleh ancama asing tersebut,’’ terangnya.
Kegiatan serupa, lanjut Dandim juga dilakukan serentak seluruh wilayah di Kecamatan lainnya yakni Putri Hijau dan sekitarnya serta di Kecamatan Enggano. Sedangkan peserta, terangnya diikuti seluruh lapisan masyarakat.
Dengan acara ini, tambahnya membuktikan bahwasannya Negara Indonesia terdiri dari berbagai macam suku, ras, agama dan bahasa, namun tetap satu jua dibawah naungan Bhineka Tunggal Ika. ‘’Semua kita adalah satu, dan tidak ada yang dapat memecah belah NKRI. Untuk itu kita harus selalu sadar bahwa dengan bersatu kita dapat mencapai kemerdekaan. Dan kita tidak bisa digoyahkan oleh bentuk apapun pengaruh dari luar,’’ bebernya.
Dandim juga menyampaikan agar penanaman dan pemahaman bahwa NKRI adalah satu bukan sebatas dalam kegiatan ini saja. Namun harus selalau terpatri dalam jiwa dan raga. Sehingga melalui isu SARA sekalipun tidak mudah dapat tergoyahkan.
\"Tanamkan dalam diri kita masing-masing bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar dan bangsa yang menjunjung tinggi perbedaan. Namun tetap satu jua didalam naungan NKRI,\"pungkasnya.
Acara ini, selain dilakukan upacara, juga diisi dengan penampilan berbagai tarian adat, pembacaan puisi, orasi hingga deklarasi serta pembacaan doa bersama secara bergantian dari berbagai Agama.(cw5)