Tujuannya, untuk mengetahui penyebab kebakaran hebat yang menewaskan satu orang korban tersebut. Tim Puslabfor berjumlah lima orang di lokasi sekitar pukul 10.00 WIB dengan ditemani beberapa anggota Polres Bengkulu.
Sampel yang diambil berupa abu sisa kebakaran yang diambil dari dalam bangunan yang terbakar. Sampel yang diambil tersebut jelas penting fungsinya untuk mengetahui penyebab kebakaran. Untuk hasil dari pengujian tentunya belum bisa dilihat, karena pengujian sampel memerlukan proses yang tidak sebentar.
Kapolres Bengkulu, AKBP Ardian Indra Nurinta SIK melalui Kapolsek Ratu Agung, AKP Dian Matusia mengatakan, pemeriksaan yang dilakukan tim labfor di lokasi kejadian sifatnya menyeluruh. Bukan hanya penyebab kebakaran atau sumber api pertama dari mana berasal. Tetapi pengecekan juga dilakukan terhadap korban tewas Muhammad Al Fatih.
\"Pengecekan tadi sudah dilakukan tim labfor Palembang di lokasi kejadian. Untuk hasilnya belum tahu, mereka pasti akan meneliti terlebih dulu sampel yang mereka ambil,\" ujar Kapolsek.
Sementara itu, duka mendalam nampaknya masih dirasakan keluarga korban kebakaran. Mereka masih enggan memberikan keterangan kepada awak media. Saat awak media berusaha melakukan wawancara kepada Nurman, ayah korban ia menolak. Ia hanya mengatakan, apalagi yang mau di wawancarai, tidak usah,\".
Setelah itu ia langsung didorong ibunya untuk pergi menjauh dari awak media.
Pantauan di lapangan, beberapa perabotan yang masih bisa digunakan atau dimanfaatkan seperti rangka mesin jahit, beberapa lembar pakaian, mesin genset dan peralatan rumah tangga sudah diambil pemiliknya.
Bekas puing kebakaran yang sudah diberi garis polisi nampaknya masih menjadi tontonan menarik untuk pengguna jalan yang melintas di sepanjan ruas Jalan S Parman. Saat melintas di lokasi kebakaran, kepala mereka pasti menoleh ke lokasi puing bangunan bekas kebakaran yang terlibat berantakan tersebut.(167)