Bedah Rumah Gunakan Kayu Lapuk

Kamis 01-12-2016,09:40 WIB
Reporter : redaksi
Editor : redaksi

BENGKULU, BE - Sejumlah warga penerima bantuan bedah rumah di Gang Antara RT 10 RW 03 Kelurahan Bentiring Permai, Kecamatan Muara Bangkahulu protes, kemarin (30/11). Hal ini dikarenakan material bangunan berupa kayu yang mereka terima dari program yang dicanangkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat itu tidak layak pakai akibat sudah dalam kondisi lapuk sehingga mudah patah.

\"Yang kita protes ini masalah kayu inilah, seharusnya kalau untuk membangun rumah dikasih yang layak, jangan yang lapuk seperti ini,\" protes warga penerima bantuan bedah rumah, Khairul usai menunjukkan bukti patahan kayu tersebut.

Padahal sebelumnya ia mengaku sangat bersyukur sudah diberi bantuan material bangunan mulai dari semen, batu bata, pasir, koral, hingga kayu.

\"Yang namanya setiap orang dibantu itukan pasti orang tidak mampu, kalau dia mampu tidak minta bantuan. Tapi kalau seperti ini kondisinya, bagaimana mau menggunakannya,\" tandas Khairul.

Warga berharap bahan bangunan berupa kayu tersebut dapat diganti dengan yang lebih layak. Adapun jumlah warga di Kelurahan Bentiring Permai yang menerima program ini sebanyak 43 kepala keluarga (KK) dari 73 KK yang diusulkan.

Saat dikonfirmasi, pihak kelurahan sebagai fasilitator dalam program tersebut mengaku tidak mengetahui adanya ketidaklayakan dalam spek bahan bangunan yang disalurkan. Mereka beralasan hanya bertugas mendata dan mengusulkan jumlah warga yang layak menerima program tersebut. Sedangkan untuk pembelian bahan dilakukan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Provinsi Bengkulu.

\"Kami pihak kelurahan hanya mengusulkan nama-nama yang berhak menerima bantuan yang dibentuk kelompok dan kebutuhannya dicatat, tapi tidak tahu siapa yang membeli materialnya,\" ungkap Kasi Pembangunan Kelurahan Bentiring Permai, Eka Wardani. (805)

Tags :
Kategori :

Terkait