Siapkan Dana Rp 1,5 Miliar
BENGKULU, BE - Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu berencana tahun 2017 mendatang akan menyulap Pantai Jakat yang saat ini dijadikan lokasi berjualan bagi masyarakat sekitar, diubah menjadi menjadi central kuliner serba ikan.
\"Kita coba kembangkan wilayah wisata Pantai Jakat dan sektor kelautan dengan cara membuatnya menjadi central kuliner serba ikan,\" kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kota Bengkulu, Masrizal, kemarin (21/11).
Ia menjelaskan, perombakan wilayah Pantai Jakat menjadi central kuliner serba ikan didukung oleh pemerintah pusat yaitu dengan cara memberikan bantuan dan sebesar Rp 1,5 miliar yang akan difungsikan untuk membangun kios-kios bagi pedagang nantinya.
\"Kita sangat menyambut baik apa yang diberikan pemerintah pusat, oleh sebab itu akan kita pergunakan sebaik mungkin,\" ucapnya.
Ia menyebutkan, bantuan yang diberikan oleh pemerintah pusat bukan hanya untuk Kota Bengkulu saja, tetapi ada sekitar 13 provinsi yang turut mendapatkan dan memperoleh bantuan tersebut dan salah satunya adalah Provinsi Bengkulu.
\"Ini sudah menjadi program Walikota Bengkulu untuk lebih memajukan wisata Pantai Panjang dengan membuka central kuliner yang dapat juga menunjang program Gubernur Bengkulu dalam Visit Bengkulu 2020,\" ungkapnya.
Ia menyampaikan, program bantuan dari pemerintah pusat ini sudah kurang lebih 2 tahun dianggarkan dan baru 4 provinsi yang baru mendapatkannya salah satunya Bengkulu, sehingga dari bantuan tersebut akan digunkan sebagai modal pemkot mempercantik wisata yang ada di Kota Bengkulu.
\"Kita yakin dengan adanya central kuliner ini bisa lebih menarik perhatian masyarakat luar dan dalam untuk berkunjung ke Pantai Jakat nantinya,\" bebernya.
Sementara itu, Kapala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) kota Bengkulu, Drs Tony Elfian MSi mengatakan, pihaknya sangat mendukung rencana tersebut karena selain bisa membuat Pantai Jakat lebih banyak dikunjungi warga, hal itu juga dapat menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bengkulu nantinya.
\"Kita yakin PAD tahun 2017 mendatang pasti lebih tinggi dari tahun ini, jika rencana pembuatan central kuliner yang ada wilayah Pantai Jakat resmi dibangun dan dibuat nantinya dan kita 100 persen mendukung program tersebut,\" tuturnya.
Ia menjelaskan, kondisi selama ini kawasan Pantai Jakat yang sedikit semerawut bisa lebih ditata lagi dengan didirikannya kios-kios untuk pedagang yang mau berjualan kuliner makanan yang serba ikan.
\"Kita yakin makin banyak turis yang datang ke Provinsi Bengkulu nantinya, apalagi yang suka dan doyan makanan berbahan ikan,\" tutupnya.
Bangun Koperasi
Sementara itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu akan kembali mendorong pedagang di kawasan Pantai Panjang untuk membuat koperasi. Hal ini dilakukan karena mendapat dukungan dari Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menkop UKM) RI, Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga saat datang ke Bengkulu beberapa hari lalu.
\"Sesuai dengan arahan Pak Menteri, nanti semua Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UKM) yang berada di wilayah wisata akan dibuat koperasi,\" terang Pelaksana Tugas (Plt) Sekdaprov Bengkulu, Ir Drs H Sudoto MPd kepada BE, kemarin.
Dengan adanya koperasi, lanjutnya, maka pedagang akan tertib dalam berjualan. Termasuk lokasi jualan, juga akan dipersiapkan. Sehingga akan memudahkan pengujung untuk membeli jualan pedagang tersebut.
\"Di dalam koperasi itu, nanti akan diatur semua apa yang menjadi hak dan kewajiban pedagang. Termasuk apa yang mau dijual dan harga juga akan disesuaikan,\" ungkapnya.
Tak hanya itu, untuk pendampingan nantinya akan melibatkan pemerintah kota (pemkot) dan pemprov.
\"Kita libatkan juga mahasiswa untuk mendamping berjalannya koperasi ini. Jadi, semua harus terlibat untuk membangun sistem,\" tambah Sudoto.
Sudoto menegaskan, pendampingan sektor ekonomi harus dilakukan secara interaktif. Karena pilar ekonomi berada pada UMKM, koperasi dan lembaga usaha.
\"Rumusannya bagimana nanti akan kita bahas dulu. Karena kita ingin ekonomi Bengkulu ini maju, tentunya harus tertata dengan baik. Sehingga wisatawan betah berwisata di Bengkulu,\" tutupnya. (151/529)