Cerita Tasril (58), Korban Perampokan Menjelang Subuh Satu Jam Menahan Cemas, akhirnya Ditembak 3 Kali

Rabu 12-10-2016,09:20 WIB
Reporter : redaksi
Editor : redaksi

Kondisi Tasril (58), PNS Dinas Pendidikan Provinsi Bengkulu semakin membaik setelah berhasil menjalani operasi untuk mengeluarkan proyektil peluru yang bersarang di kaki kanannya. Saat ini Tasril menjalani perawatan di Rumah Sakit Bhayangkara Jitra Bengkulu untuk memulihkan kesehatannya.

Rizky Surya Tama - Kota Bengkulu

Kejadian perampokan yang menimpa Tasrul dan keluarganya, Senin (10/10) dinihari, masih membekas dibenaknya. Tasril masih ingat betul saat pelaku menodongkan senjata api di depan mukanya sampai akhinya menembak dirinya sebanyak 3 kali.

Meski masih terbaring lemah di atas ranjang, kondisi Tasril cukup kuat untuk menceritakan kejadian perampokan di rumahnya. Ia kemudian menceritakan saat pelaku perampokan mengancam dirinya dan keluarganya menggunakan senjata api.

Saat itu yang terlintas difikiran Tasril hanya kecemasan, panik dan takut jika pelatuk senpi itu dilepaskan dan mengenai kepalanya. Perasaan tidak karuan itu ia tahan selama 1 jam, tidak heran jika dirinya lemas. Ditambah lagi saat perampok pergi, salah satu pelaku menembak kakinya

\"Saya panik, cemas, takut, tidak berani bergerak karena satu orang pelaku yang masuk ke dalam kamar menodongkan pistol kepada saya dan keluarga,\" jelas Tasril memulai ceritanya.

Bahkan pelaku sempat membuktikan kepada Tasril jika senjata api yang dibawa itu asli bukan pistol mainan atau airsoft gun. Pelaku melepaskan magazane (isi peluru,red), dan menunjukkan kepada Tasril.

\"Pelaku itu bilang, kamu jangan macam-macam, kamu kira pistol ini tidak ada isinya atau hanya mainan. Setelah mengatakan itu, dia mengeluarkan isi peluru dan menunjukkan kepada saya, dan memang itu peluru asli dan masih penuh,\" jelas Tasril.

Saat ditanya apakah ada orang yang mencurigakan di depan rumahnya atau meneror dirinya lewat telepon sebelum terjadi perampokan, Tasril mengaku tidak pernah mengalami hal tersebut. Bahkan Tasril mengaku tidak pernah membuat orang marah atau membuat tersinggung orang. \"Saya tidak pernah diancam atau pernah membuat tersinggung orang,\" terangnya.

Saat enam orang pelaku mengobrak-abrik seisi rumah Tasril untuk mencari sesuatu, pelaku perampokan tidak menyebutkan mencari seseorang dari keluarga Tasril. Mereka hanya bertanya dimana tempat menyimpan uang.

Karena merasa hanya memiliki uang RP 350 ribu Tasril tidak menjawab pertanyaan tersebut. Kemudian Tasril menyerahkan kunci kontak mobil. Pelaku tidak membawa mobil tersebut, hanya mencopot aki agar tidak bisa digunakan untuk mengejar mereka yang lari menggunakan sepeda motor.

Sebelum mereka lagi, satu orang pelaku menyeret Tasril dan menembak Tasril sebanyak 3 kali. Satu kali hanya menyerempet kaki kanannya, sementara peluru lain berhasil bersarang di kaki Tasril.

\"Mereka tidak membawa mobil, hanya membawa tas yang isinya uang Rp 350 ribu dan dua sertifikat tanah. Sebelum mereka pergi, satu pelaku menembak kaki saya,\" ujar Tasril.

Saat ditanya ciri-ciri pelaku yang menodongkan senjata api pada dirinya, Tasril tidak bisa secara rinci menjelaskannya, karena semua pelaku memakai sebo. Yang jelas 6 orang pelaku ini memiliki badan tinggi besar, memegang senjata api semuanya. \"Yang jelas perawakan mereka tinggi besar, termasuk yang menembak saya,\" pungkasnya.(***)

Tags :
Kategori :

Terkait