BENGKULU, BE - Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) asal Amerika Serikat (AS) akan melakukan penelitian terhadap kebudayaan Tabot Bengkulu yang berlangsung sejak 1 hingga 10 Muharram mendatang.
Hal ini disampaikan Dicky Sofjan PhD, salah satu dosen S3 Prodi Studi Agama dan Lintas Budaya UGM saat bertemu Walikota Bengkulu H. Helmi Hasan Selasa malam (4/10) di Balai Kota.
Dikatakan Dicky, dalam penelitian tersebut, ia akan menerjukan mahasiswa S3 Prodi Studi Agama dan Lintas Budaya UGM asal Amerika yaitu Briyana Britli, Linda dan Laura.
“Selain tentang kebudayaan Tabot, mereka juga akan mencari responden masyarakat Bengkulu untuk mengetahui apakah masyarakat Bengkulu benar-benar mengetahui Tabot,” kata Dicky Sofjan yang juga didampingi dosen dari Unib.
Selain untuk melakukan penelitian, lanjutnya, mereka juga akan membuat dokumenter terkait kebudayaan Tabot ini. “Kami bangga bisa bertemu langsung dengan Bapak Walikota malam ini dan mendukung kegiatan yang akan kami lakukan,” ujarnya.
Sementara itu, Walikota Bengkulu H. Helmi Hasan mengatakan, dengan heterogennya masyarakat di Kota Bengkulu semoga dapat membantu penelitian yang akan dilakukan oleh mahasiswa UGM tersebut.
“Selain melakukan penelitian tentang Tabot, semoga juga bisa mengenalkan beragam objek wisata dan sejarah yang ada di Kota Bengkulu seperti Benteng Marlborough, Pantai Panjang, Danau Dendam Tak Sudah, termasuk Batik Besurek dan juga event karnaval batik nasional yang akan digelar pada 18 November mendatang,” ujar Helmi. (805)