CURUP, BE - Aksi perambahan dan pembalakan liar dikawasan Taman Nasional Kerinci Sebelat (TNKS) yang ada di Kabupaten Rejang Lebong masih saja terjadi. Bahkan dari luas kawasan TNKS yang ada di Kabupaten Rejang Lebong seluas 27 ribu hektar, 20 persennya sudah rusak akibat perambahan maupun pembalakan liar atau illegal logging.
\"Untuk kawasan Rejang Lebong saja yang luasnya areanya 27 ribu hektar, yang mengalami kerusakan sebanyak 20 persen,\" ungkap Kepala Bidang Wilayah III TNKS Bengkulu Sumatera Selatan, Ismanto melalui staf bagian perlindungan dan pengamanan hutan, Ihsan Ramdani Senin (3/10) kemarin.
Diungkapkan Ihsan, kawasan TNKS yang masuk wilayah Rejang Lebong mulai dari daerah Kecamatan Padang Ulak Tanding yang berbatasan dengan Kota Lubuklinggau hingga kawasan Kecamatan Bermani Ulu Raya yang berbatasan dengan Kabupaten Lebong.
Untuk kawasan TNKS di wilayah Kabupaten Rejang Lebong, yang mengalami kerusakan cukup parah terjadi di Kecamatan Selupu Rejang dan Sindang Kelingi. Menurut Ihsan, kerusakan yang terjadi akibat adanya aktivitas perambahan dan pembalakan liar di kawasan tersebut.
\"Saat ini perambahan dan pembalakan dilakukan secara bersama-sama, karena kalau hanya perambahan biasanya kayu tidak mereka keluarkan melainkan hanya untuk didalam kawasan saja, namun saat ini sudah dikeluarkan untuk mereka jual,\" tambahnya.
Diakui Ihsan, dari beberapa kali razia yang mereka lakukan dan berhasil menangkap sejumlah pelaku perambahan dan pembalakan liar. Sebagian besar mereka yang melakukan pembalakan adalah warga yang berasal dari luar Rejang Lebong baik dari daerah lain di Provinsi Bengkulu maupun luar Provinsi Bengkulu. Namun ada juga menurutnya para pelaku perambahan adalah warga Rejang Lebong, namun dimodali oleh pemodal dari luar Rejang Lebong.
Sementara itu, terkait dengan upaya yang dilakukan TNKS dalam mengembalikan atau memperbaiki hutan yang sudah rusak tersebut. Menurut Ihsan sejumlah kegiatan rehabilitasi sudah dilakukan. Bahkan menurutnya, dari 20 persen hutan yang rusak tersebut, 10 persen sudah dilakukan perbaikan, meskipun menurunya hasilnya belum maksimal.
\"Memang sudah sekitar 10 persen sudah kita perbaiki, namun karena terkadang medan yang akan kita perbaki jauh, sehingga tanaman yang akan kita tanam stres dan beakibat pada lambatnya proses pertumbuhan dan terkadang mati,\" jelasnya.
Untuk tahun 2016 ini sendiri, menurut Ihsan pihak TNKS wilayah III Bengkulu Sumatera Selatan telah melakukan rehabilitasi pada 2 ribu hektar kawasan TNKS di Rejang Lebong. Kegiatan rehabilitasi hutan tersebut dilakukan di kawasan TNKS yang ada di Kecamatan Selupu Rejang dan Bermani Ulu Raya.
\"Dari hasil rehabilitasi tersebut, hasilnya sudah bisa kita rasakan dikawasan Selupu Rejang yang aktifitas perambahan dan pembalakan dikawasan tersebut sudah berkurangan,\" akhir Ihsan.(251)