PETANI di Desa Bandung Ayu dan sekitarnya di Kecamatan Pino Raya sudah lama mendambakan adanya pembangunan jembatan gantung melintasi Sungai Air Pino, guna menghubungkan Desa Bandung Ayu dengan kawasan pertanian, ataran Nanjungan.
Para petani Desa Bandung Ayu, dengan desa tetangga yakni Desa Tungkal 1 dan Tungkal Dua serta Desa Talang Padang memiliki tempat usaha pertanian di seberang Sungai Air Pino. Selama ini, saat pulang pergi ke tempat usaha, mereka selalu menggunakan rakit, meskipun arusnya deras dan dalam.
\"Kami sudah bertahun-tahun selalu gunakan rakit yang terbuat dari bambu yang disusun untuk ke tempat usaha, kami tidak berani menyeberangi sungai sebab airnya sangat dalam dan deras,\" ujar Suyono (32) salah satu petani Desa Bandung Ayu, kepada BE.
Menurut Suyono, lahan pertanian di seberang Sungai Air Pino diantaranya sawah, kemudian ladang dan juga kebun karet serta kebun sawit warga. Tidak hanya mereka yang selalu naik rakit, namun hasil panen mereka saat akan dibawa pulang, juga menggunakan rakit. Bahkan terkadang tidak jarang hasil panen hanyut saat berada di atas rakit karena dihantam arus sungai yang besar.
\"Hasil panen kami diangkut menggunakan rakit, sering juga hasil panen warga seperti padi dan sawit hanyut terbawa arus sungai yang besar,\" ujarnya.
Adanya keluhan warga ini, dibenarkan oleh Kades Bandung Ayu, Pino Raya, Junaidi. Menurutnya, selama ini warga selalu menyeberangi sungai pulang pergi ke tempat usaha pertanian mereka. Dirinya berharap pemda BS, dapat menganggarkan dana untuk pembangunan jembatan gantung. Sehingga warga tidak harus menggunaka rakit membawa hasil dan bisa diangkut dengan sepeda motor.
\"Warga sudaha lama mendambakan adanya jembatan gantung, sehingga ke depan tidak ada lagi hasil panen yang hanyut dibawa arus sungai, kami sangat berharap keluhan ini mendapat perhatian dan Pemda BS,\" harap Junaidi. (369)